OJK Fokus Tingkatkan Literasi Keuangan

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku fokus meningkatkan literasi keuangan masyarakat, berlandaskan strategi nasional literasi keuangan yang diluncurkan pada 2013.

OJK akan fokus pada tiga aspek, yaitu meningkatkan edukasi keuangan melalui sosialisasi/edukasi kepada masyarakat luas, penguatan infrastruktur keuangan dan ketiga fokus pada pengembangan produk jasa keuangan.

"Pada 2014 program peningkatan literasi keuangan kami fokuskan pada para ibu dan UMKM, sedangkan tahun ini kami akan fokus pada pelajar dan profesional," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Senin (16/2/2015).

Selain itu, dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, pihaknya juga melakukannya dengan membuka akses sebesar-besarnya terhadap informasi keuangan. Salah satunya, menyediakan layanan konsumen OJK (financial customer care) bagi masyarakat luas.

Berdasarkan data layanan konsumen OJK tersebut, 76% layanan kepada masyarakat yang diberikan OJK berkaitan dengan permintaan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan produk atau jasa keuangan.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan akses masyarakat pada sumber informasi yang dapat diandalkan, terpercaya dan dapat memberikan informasi lengkap.

Penyediaan informasi keuangan ini juga bentuk edukasi keuangan yang sangat penting, tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan layanan keuangan tetapi juga untuk menghindarkan masyarakat dari berbagai upaya penipuan melalui penawaran produk/jasa keuangan.

Dia melanjutkan, sektor jasa keuangan yang kontributif terhadap perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan harapan semua orang.

"Sehingga, penyediaan akses keuangan dan peningkatan literasi keuangan seluruh lapisan masyarakat menjadi sangat krusial. Karena, kedua aspek tersebut merupakan faktor gerbang utama bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya," tandas dia.