Bahan Atap yang Fleksibel

Rabu, 18 Februari 2015 - 14:28 WIB
Bahan Atap yang Fleksibel
Bahan Atap yang Fleksibel
A A A
Atap rumah tidak hanya berfungsi untuk melindungi penghuni saat berada di dalam kediamannya. Secara estetika, atap juga mampu menghadirkan karakter dan ciri khas arsitektur hunian secara keseluruhan.

Bukan hanya interior yang selalu up date desainnya, atap pun bisa dibuat semenarik mungkin. Buatlah desain rumah yang sesuai dengan karakter Anda, lalu baru memilih bentuk atap yang dapat menguatkan arsitektur rumah tersebut. Bentuk atap bisa dibuat dengan pola persegi setengah lingkaran, lengkungan, kerucut, dan sebagainya.

“Untuk memenuhi unsur kenyamanan dan keamanan dibutuhkan material bahan penutup atap yang fleksibel. Dengan kata lain, material harus mampu menyesuaikan bentuk atap yang didesain,” kata arsitek Rizky Artando. Kreativitas arsitek dan penghuninya bisa menciptakan desain-desain atap yang unik dan menarik. Salah satunya melalui bentuk atap rumah yang memiliki desain yang tidak seperti atap kebanyakan.

Untuk memenuhi kebutuhan atap dengan desain unik tersebut, Anda membutuhkan material penutup atap yang fleksibel. “Beberapa material atap ada yang terbuat dari bahan dasar aspal yang diolah dengan campuran tertentu. Kemudian dibentuk menjadi lembaran panjang dan lebar sekitar 200x95 cm atau 100x33,5 cm,” ujar Rizky.

Rizky menambahkan, ciri fisik atap berbahan aspal yaitu ada yang berupa lembaran bergelombang hampir mirip, seperti asbes dengan bobot per lembar sekitar 6,4 kg. Bahan dasar yang digunakan berupa aspal, organic fiber , resin, dan mineral aditif. Komponen bahan yang terkandung dalam bahan atap tersebut memiliki stabilitas dimensional tinggi, mudah dibentuk, aplikasi praktis, dan ramah lingkungan.

Ciri lain yang bisa Anda jumpai, yaitu atap berbahan aspal dengan ukuran yang lebih kecil. Permukaannya datar serta memiliki warna bervariasi karena ditambahkan komponen tambahan berupa batu granual alami. “Material ini memiliki bobot sekitar 10 kg per meter persegi. Kemampuan atap melindungi air hujan dan cuaca dari kedua ciri bahan tersebut cukup baik dan aman.

Meskipun bentuk atap yang dibuat tidak seperti biasa, misalnya kemiringan antara 15 sampai 90 derajat,” sebut Rizky. Menghadirkan bentuk atap yang unik harus didukung material rangka yang baik. Penggunaan kayu atau rangka baja menjadi komponen yang penting. Hanya, pengadaan bahan kayu kini semakin sulit. Ada baiknya Anda menggunakan rangka baja ringan atau sejenisnya yang melalui proses fabrikasi dan berbahan logam.

“Pola desain melalui material rangka ini juga bisa seluwes kayu. Hanya, dibutuhkan keahlian khusus dalam memasang rangka untuk mendapatkan bentuk yang sesuai dengan arsitektur rumah yang diinginkan,” ujar Rizky. Memasang atap yang bentuknya tidak umum tentu membutuhkan keahlian. Untuk itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan arsitek dan produsen rangka baja ringan.

Umumnya para produsen baja sudah memiliki software untuk menghitung kebutuhan rangka hingga harga final yang dibutuhkan konsumen. Desain atap memang dibuat untuk melengkapi unsur estetika, kenyamanan, dan keamanan hunian. Ketiga unsur tersebut menjadi penting untuk bisa menghadirkan rumah yang berkarakter dan berciri. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap penghuninya.

“Rumah tidak hanya memberikan keamanan kepada pemiliknya, juga kenyamanan dan faktor estetika yang menjadikan hunian mencerminkan karakter sang pemilik,” tambah Rizky. Material aspal yang kini banyak beredar dapat dijadikan pilihan dalam menciptakan desain atap yang unik. Rangka baja ringan bisa digunakan sebagai pembentuk rangka alternatif yang baik pengganti kayu. Karena selain tidak mudah korosi, material rangka baja ringan juga cukup aman dari bahaya rayap. Selamat berkreasi!

Aprilia s andyna
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0812 seconds (0.1#10.140)