Enam Jadwal Penerbangan Lion Air di Palembang Batal

Jum'at, 20 Februari 2015 - 21:15 WIB
Enam Jadwal Penerbangan Lion Air di Palembang Batal
Enam Jadwal Penerbangan Lion Air di Palembang Batal
A A A
PALEMBANG - Kasus delay jadwal penerbangan Lion Air berdampak pada penerbangan di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan. Ratusan calon penumpang pesawat berlogo singa itu kecewa karena enam penerbangan batal dan dua pesawat terlambat.

“Kami kecewa dan menyesalkan keadaan ini. Jadwal mendadak berubah begini,” keluh salah seorang penumpang, Rizal saat ditemui di terminal keberangkatan, Jumat (20/2/2015).

Dia terpaksa beralih ke maskapai lain, sebab agenda kerja di Jakarta tidak bisa ditunda hari lain. Diharapkan, manajemen Lion Air bisa segera mengatasi apa yang menjadi permasalahannya. “Jangan sampai lebih banyak penumpang yang jadi korban,” kata Rizal.

PTO Operasional Bandara Internasional SMB II Palembang Rukmanidar membenarkan adanya enam pembatalan penerbangan Lion Air tersebut. Beberapa pesawat Lion Air yang mengalami cancel, antara lain JT1341 dengan jadwal berangkat pukul 07.10 WIB, JT341 pukul 08.10 WIB, JT342 pukul 18.05 WIB, JT337 pukul 19.40 WIB, JT843 pukul 20.25 WIB, dan JT349 pada pukul 21.45 WIB.

“Adapun pesawat JT142 tujuan Pangkal Pinang yang dijadwalkan berangkat pukul 06.10 WIB baru bisa boarding pukul 10.50 WIB alias delay selama empat jam. Terakhir, pesawat JT333 yang semestinya take off pukul 10.45 WIB masih mengalami delay menunggu pesawat dari Jakarta,” jelas Rukmadinar.

Dihubungi terpisah, General Manager Angkasa Pura II Palembang Zulfahmi menyatakan, pihaknya tidak bisa mengambil kebijakan berarti terkait masih terjadinya keterlambatan penerbangan Lion Air sampai hari ini. Meski diakui kondisi tersebut membuat tidak nyaman masyarakat pengguna jasa penerbangan.

“Ya, seperti yang disampaikan Menhub bahwa penumpang dipersilakan untuk menuntut ke pihak Lion Air. AP II sendiri hanya pengelola bandara. Penundaan dan sebagainya itu kan domainnya airlines yang deal dengan penumpang,” jelas Zulfahmi.

Sementara itu, Ketua ASITA Sumsel Anton Wahyudi mengatakan, masalah penundaan terbang ini jelas membuat repot pihak ASITA. Sebab, pihak tour dan travel harus dibantu untuk urusan refund penundaan yang mesti diberikan kepada penumpang yang menjadi korban. “Jumlahnya itu ratusan untuk di Palembang saja. Cukup dibuat repot,” ucapnya.

Dalam tiga hari, akibat kasus penundaan penerbangan Lion Air ini, banyak penumpang yang beralih ke maskapai lain. Hal tersebut merugikan airlines yang bersangkutan. “Sebelumnya, penerbangan Lion Air rute Palembang-Jakarta di Bandara SMB II sebanyak 11 kali. Sekarang sudah dibatasi dua penerbangan. Selain karena low season, faktor perizinan ternyata juga masih menjadi penyebab utama,” jelasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5690 seconds (0.1#10.140)