Refund Ditalangi, Lion Air Bantah Krisis Keuangan
A
A
A
JAKARTA - Maskapai penerbangan Lion Air membantah sangkaan bahwa manajemen sedang mengalami krisis keuangan lantaran dana pengembalian tiket pesawat (refund ticket) terhadap penumpang yang mengalami keterlambatan jadwal (delay) penerbangan ditalangi PT Angkasa Pura (AP) II.
Seperti diketahui, BUMN operator bandara tersebut akhirnya memberikan dana talangan kepada maskapai berlambang Singa Merah untuk mengembalikan tiket pesawat penumpang yang delay sebesar Rp526 juta.
"Terkait keuangan AP II soal pembayaran, bahan bakar dari Pertamina tidak ada masalah. Sewa pesawat tidak ada masalah, keuangan tidak ada yang dikhawatirkan," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Dia berdalih, penggunaan dana talangan tersebut karena bank tutup pada hari raya Imlek. Dengan demikian, pihaknya baru bisa menggunakan dana operasionalnya setelah libur Imlek.
Edward menambahkan, dari total dana Rp4 miliar yang ditawarkan AP II untuk membayar dana talangan tersebut, manajemen hanya menggunakan Rp526 juta. Saat ini, dana tersebut telah dikembalikan.
"Mereka ingin bantu, kami terima Rp526 juta, dan kami sudah kembalikan," terang dia.
Setelah peristiwa delay massal tersebut, Edward mengaku akan kembali melakukan investigasi dan perbaikan tata kelola perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat manajemen dalam pengendalian krisis saat peristiwa seperti saat ini.
"Semoga kejadian minggu lalu jadi cerminan dan bahan kami perbaikan," tandasnya.
Seperti diketahui, BUMN operator bandara tersebut akhirnya memberikan dana talangan kepada maskapai berlambang Singa Merah untuk mengembalikan tiket pesawat penumpang yang delay sebesar Rp526 juta.
"Terkait keuangan AP II soal pembayaran, bahan bakar dari Pertamina tidak ada masalah. Sewa pesawat tidak ada masalah, keuangan tidak ada yang dikhawatirkan," kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Dia berdalih, penggunaan dana talangan tersebut karena bank tutup pada hari raya Imlek. Dengan demikian, pihaknya baru bisa menggunakan dana operasionalnya setelah libur Imlek.
Edward menambahkan, dari total dana Rp4 miliar yang ditawarkan AP II untuk membayar dana talangan tersebut, manajemen hanya menggunakan Rp526 juta. Saat ini, dana tersebut telah dikembalikan.
"Mereka ingin bantu, kami terima Rp526 juta, dan kami sudah kembalikan," terang dia.
Setelah peristiwa delay massal tersebut, Edward mengaku akan kembali melakukan investigasi dan perbaikan tata kelola perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat manajemen dalam pengendalian krisis saat peristiwa seperti saat ini.
"Semoga kejadian minggu lalu jadi cerminan dan bahan kami perbaikan," tandasnya.
(rna)