Pemerintah Diimbau Berdialog soal Harga Beras
A
A
A
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Lampung, Bustanul Arifin mengatakan, harga beras sangat sensitif terhadap pemberitaan media. Untuk itu, dia meminta pemerintah berdialog dari hati ke hati dengan pedagang dan Bulog.
Dia menyebutkan, berdasarkan teori inflasi jika orang berpikir akan ada kenaikan harga, pada akhirnya pasti akan terjadi lonjakan. Menteri-menteri terkait hal beras atau bulog, berdialog dengan pedagang. Apa yang sebenarnya terjadi bicarakan dari hati ke hati.
"Saya ngeri dan takut ada pedagang yang mutung. Kalo dia mutung terus tutup gimana? Mudah-mudahan jangan ya. Itu bisa kemana-mana dampaknya," ujarnya, Senin (23/2/2015).
Sekarang, lanjut dia, harus ada dialog, ada apa sebenarnya yang terjadi dengan pasokan bulog? Jumlahnya berapa? Yang buat OP (operasi pasar) berapa?
"Ya, kira-kira begitulah. Biar semuanya enak, pemerintah tahu masalahnya, pedagang juga enak dan Bulog juga bisa tahu masalahnya apa," pungkasnya.
Dia menyebutkan, berdasarkan teori inflasi jika orang berpikir akan ada kenaikan harga, pada akhirnya pasti akan terjadi lonjakan. Menteri-menteri terkait hal beras atau bulog, berdialog dengan pedagang. Apa yang sebenarnya terjadi bicarakan dari hati ke hati.
"Saya ngeri dan takut ada pedagang yang mutung. Kalo dia mutung terus tutup gimana? Mudah-mudahan jangan ya. Itu bisa kemana-mana dampaknya," ujarnya, Senin (23/2/2015).
Sekarang, lanjut dia, harus ada dialog, ada apa sebenarnya yang terjadi dengan pasokan bulog? Jumlahnya berapa? Yang buat OP (operasi pasar) berapa?
"Ya, kira-kira begitulah. Biar semuanya enak, pemerintah tahu masalahnya, pedagang juga enak dan Bulog juga bisa tahu masalahnya apa," pungkasnya.
(dmd)