Harga Beras di Daerah Terus Naik
A
A
A
KENDAL - Harga beras di sejumlah daerah di Indonesia terus naik. Salah satunya di pasar tradisional Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kenaikan harga beras di wilayah tersebut mencapai Rp30 ribu per karung (per 25 kg).
Sejak dua pekan lalu pasokan beras dari distributor di Kendal mengalami penurunan. Akibatnya, pembeli banyak yang mengeluh baik masalah harga maupun stok di pasaran. (Baca: DPR Duga Ada Permainan Distribusi Beras)
Salah seorang pendagang beras di Pasar Kendal, Zumroh mengatakan, kenaikan harga beras disinyalir merupakan dampak dari bencana banjir di Jakarta, beberapa waktu lalu. Sebab, pasokan beras yang seharusnya ke daerah berkurang, berpindah ke Jakarta. “Kenaikan harga beras terjadi sejak adanya banjir di Jakarta,” katanya, Selasa (24/2/2015).
Kenaikan harga beras terjadi pada semua jenis, di antaranya IR 64 dari Rp220 ribu menjadi Rp250 ribu per karung, C4 Rp225 ribu menjadi Rp255 ribu per karung, mentik Rp255 ribu menjadi Rp295 ribu per karung, bramo Rp250 ribu menjadi Rp270 ribu per karung. “Rata-rata naik Rp30 ribu per karungnya," ujar Zumoroh.
Sutrisno,36, warga Langenharjo mengatakan, akibat harga naik dirinya hanya mampu membeli beras secara eceran dengan kualitas rendah. “Kalau biasanya beli beras seharga Rp10 ribu kini sudah mencapai Rp12 ribu per Kg. Mau beli per karung harusnya lebih murah, tapi uangnya tidak cukup karena banyak kebutuhan lain,” katanya.
Dia menuturkan, beras menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Sehingga, bila terjadi kenaikan harga beras sangat memberatkan masyarakat. “Bagaimanapun masyarakat tetap membeli beras, berapapun harganya. Kami meminta pemerintah untuk memperhatikan bahan-bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga masyarakat dapat menikmati hidup dengan nyaman dan sejahtera,” tandasnya.
Sejak dua pekan lalu pasokan beras dari distributor di Kendal mengalami penurunan. Akibatnya, pembeli banyak yang mengeluh baik masalah harga maupun stok di pasaran. (Baca: DPR Duga Ada Permainan Distribusi Beras)
Salah seorang pendagang beras di Pasar Kendal, Zumroh mengatakan, kenaikan harga beras disinyalir merupakan dampak dari bencana banjir di Jakarta, beberapa waktu lalu. Sebab, pasokan beras yang seharusnya ke daerah berkurang, berpindah ke Jakarta. “Kenaikan harga beras terjadi sejak adanya banjir di Jakarta,” katanya, Selasa (24/2/2015).
Kenaikan harga beras terjadi pada semua jenis, di antaranya IR 64 dari Rp220 ribu menjadi Rp250 ribu per karung, C4 Rp225 ribu menjadi Rp255 ribu per karung, mentik Rp255 ribu menjadi Rp295 ribu per karung, bramo Rp250 ribu menjadi Rp270 ribu per karung. “Rata-rata naik Rp30 ribu per karungnya," ujar Zumoroh.
Sutrisno,36, warga Langenharjo mengatakan, akibat harga naik dirinya hanya mampu membeli beras secara eceran dengan kualitas rendah. “Kalau biasanya beli beras seharga Rp10 ribu kini sudah mencapai Rp12 ribu per Kg. Mau beli per karung harusnya lebih murah, tapi uangnya tidak cukup karena banyak kebutuhan lain,” katanya.
Dia menuturkan, beras menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Sehingga, bila terjadi kenaikan harga beras sangat memberatkan masyarakat. “Bagaimanapun masyarakat tetap membeli beras, berapapun harganya. Kami meminta pemerintah untuk memperhatikan bahan-bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga masyarakat dapat menikmati hidup dengan nyaman dan sejahtera,” tandasnya.
(dmd)