Target TKDN Industri Migas Menjadi 65%

Kamis, 26 Februari 2015 - 12:27 WIB
Target TKDN Industri...
Target TKDN Industri Migas Menjadi 65%
A A A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan penyerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di sektor industri minyak dan gas bumi (migas) tahun ini meningkat 65% dibanding tahun lalu sebesar yang sebesar 54%.

Pemerintah menyiapkan insentif untuk mendukung peningkatan TKDN sektor migas. Plt Direktur Jenderal Migas I Gusti Nyoman Wiratmadja optimistis penyerapan TKDN disektor migas mampu ditingkatkan walaupun diiringi merosotnya harga minyak dunia. Maka dari itu, dia berharap investor dalam negeri maupun luar negeri tidak menunda proyeknya, seperti proyek Indonesia Development Deepwater (IDD) dan Blok Masela.

”Targetnya, TKDN tahun ini meningkat 65% dari proyek-proyek tersebut, minimum60%,” katanya di Jakarta kemarin. Menurut dia, proyek-proyek besar tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatanTKDN. Dengan demikian, proyek tersebut akan tetap dilanjutkan dengan meningkatkan pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri. ”Saat ini Masela terus jalan, in progress,” imbuhnya.

Dia mencontohkan, strategi mendorong peningkatan TKDN Blok Masela menggunakan kapal besar dengan meminta lokal konten dapat dilakukan di Batam. ”Kita minta konsumsinya ada di Batam. Nanti investor seperti Shell sama Inpex bangun yacht di Batam. Jadi, lambung yang besar dibangun di Batam,” jelasnya.

Pemerintah menjanjikan pemberian insentif terhadap industri lokal yang mampu meningkatkan TKDN hingga 40%. Adapun insentif berupa kemudahan pajak dan tax holiday . Insentif yang diberikan itu menurutnya merupakan wujud penghargaan oleh negara. Namun, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hery Margono mengungkapkan, sulit meningkatkan TKDN hingga 65%.

Peningkatan TKDN menurutnya hanya naik sedikit di atas 50% karena kandungan lokal pada proyek-proyek migas seperti IDD sulit dibuat di dalam negeri sehingga harus diimpor. Dalam rangka meningkatkan TKDN, SKK Migas menyiapkan lima langkah, di antaranya pembuatan rig, kandungan kapal, pembuatan pipa, turbo maginer dan TCF. SKK Migas menyinergikan langkah-langkah itu dengan kementerian terkait.

Terpisah, General Manajer Operation Suport Chevron Indonesia Aminin Fanandi mengklaim, TKDN beberapa proyek migas yang ada di Indonesia saat ini yang terserap oleh Chevron mencapai 64%. Peningkatan TKDN merupakan perintah dari CEO Chevron di seluruh dunia untuk mengembangkan bisnis lokal. ”Bagaimanapun, kita berada di wilayah Indonesia.

Upaya mengembangkan kandungan lokal sudah di mulai sejak beroperasi,” ujarnya. Demi mewujudkan hal itu, kata dia, Chevron antara lain membina usaha dengan PT Bukaka (mechanical pumping unit), PT Metinca Prima Industrial Works (valve manufacturer), serta PT Stainless Steel Primavalve Majubersama.

Nanang wijayanto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0677 seconds (0.1#10.140)