Pefindo Beri Peringkat AISA Stabil
A
A
A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat outlook stabil kepada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Perusahaan yang bergerak di bidang kebutuhan pangan ini juga mendapat peringkat idA- untuk perusahaan dan obligasi I/2013.
Selain itu, juga idAi (sy) untuk sukuk ijarah I/2013. Periode peringkat berlaku pada 12 Januari 2015 hingga 1 Januari 2016.
Analis Pefindo Martin Pandiangan mengatakan, peringkat tersebut didukung oleh produk yang terdiversikasi. "Baik makanan maupun berasnya. Hal tersebut memberikan benefit mengokohkan dirinya untuk terus tumbuh ke depannya," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Martin juga menjelaskan permintaan bisnis beras diperkirakan akan stabil. Didukung oleh pertumbuhan populasi serta pertumbuhan ekonomi nasional. Seperti yang diketahui, pertumbuhan ekonomi naisonal sepanjang tahun lalu mencapai 5,02%.
"Permintaan stabil, bisnis beras didukung pertumbuhan populasi yang tambah dan pertumbuhan ekonomi. Bangun pabrik baru kapasitas 240.000 ton peluang perusahaan meningkatkan pendapatan ke depan," jelas dia.
Namun, peringkat tersebut bisa turun jika perusahaan terlalu agresif dengan utang yang lebih besar. "Peringkat dapat diturunkan jika ekspansi perusahaan yang didanai secara agresif dengan utang. Yang lebih besar dibandingkan dengan yang telah diproyeksikan. Tanpa diimbangi kinerja bisnis yang kuat," pungkas Martin.
Selain itu, juga idAi (sy) untuk sukuk ijarah I/2013. Periode peringkat berlaku pada 12 Januari 2015 hingga 1 Januari 2016.
Analis Pefindo Martin Pandiangan mengatakan, peringkat tersebut didukung oleh produk yang terdiversikasi. "Baik makanan maupun berasnya. Hal tersebut memberikan benefit mengokohkan dirinya untuk terus tumbuh ke depannya," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Martin juga menjelaskan permintaan bisnis beras diperkirakan akan stabil. Didukung oleh pertumbuhan populasi serta pertumbuhan ekonomi nasional. Seperti yang diketahui, pertumbuhan ekonomi naisonal sepanjang tahun lalu mencapai 5,02%.
"Permintaan stabil, bisnis beras didukung pertumbuhan populasi yang tambah dan pertumbuhan ekonomi. Bangun pabrik baru kapasitas 240.000 ton peluang perusahaan meningkatkan pendapatan ke depan," jelas dia.
Namun, peringkat tersebut bisa turun jika perusahaan terlalu agresif dengan utang yang lebih besar. "Peringkat dapat diturunkan jika ekspansi perusahaan yang didanai secara agresif dengan utang. Yang lebih besar dibandingkan dengan yang telah diproyeksikan. Tanpa diimbangi kinerja bisnis yang kuat," pungkas Martin.
(izz)