LSIP Bukukan Laba Bersih Rp916,7 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) pada tahun lalu membukukan laba bersih sebesar Rp916,7 miliar, naik 19,13% dibanding tahun sebelumnya Rp769,49 miliar.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhir tahun lalu meningkat menjadi Rp134 dibanding tahun sebelumnya Rp113 per lembar.
Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Jumat (27/2/2015) menunjukkan, naiknya laba bersih perusahaan didukung meningkatnya penjualan, yang tumbuh 14,80% menjadi Rp4,73 triliun dibanding 2013 sebesar Rp4,12 triliun.
Naiknya penjualan diikuti bertambahnya beban pokok penjualan menjadi Rp3,09 triliun dari Rp2,88 triliun. Sementara beban penjualan dan distribusi susut menjadi Rp46,33 miliar dari Rp84,90 miliar, namun beban umum dan administrasi naik dari Rp350,32 miliar menjadi Rp398,35 miliar.
Adapun pendapatan operasi lain berkurang menjadi Rp72,73 miliar dari Rp227,43 miliar dan beban operasi meningkat menjadi Rp23,96 miliar dari Rp20,01 miliar.
Pendapatan keuangan perusahaan hingga penghujung tahun lalu naik menjadi Rp67,93 miliar dari Rp47,16 miliar. Namun, pendapatan tersebut terpangkas naiknya beban keuangan menjadi Rp3,54 miliar dari Rp3,04 miliar dan bagian atas rugi entitas asosiasi yang naik menjadi Rp115,98 miliar dari Rp72,79 miliar.
Total aset perusahaan sepanjang 2014 tercatat sebesar Rp8,66 triliun, dengan total utang Rp1,44 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sbeelumnya, di mana total aset pada 2013 senilai Rp7,97 triliun dengan total utang Rp1,36 triliun.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhir tahun lalu meningkat menjadi Rp134 dibanding tahun sebelumnya Rp113 per lembar.
Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Jumat (27/2/2015) menunjukkan, naiknya laba bersih perusahaan didukung meningkatnya penjualan, yang tumbuh 14,80% menjadi Rp4,73 triliun dibanding 2013 sebesar Rp4,12 triliun.
Naiknya penjualan diikuti bertambahnya beban pokok penjualan menjadi Rp3,09 triliun dari Rp2,88 triliun. Sementara beban penjualan dan distribusi susut menjadi Rp46,33 miliar dari Rp84,90 miliar, namun beban umum dan administrasi naik dari Rp350,32 miliar menjadi Rp398,35 miliar.
Adapun pendapatan operasi lain berkurang menjadi Rp72,73 miliar dari Rp227,43 miliar dan beban operasi meningkat menjadi Rp23,96 miliar dari Rp20,01 miliar.
Pendapatan keuangan perusahaan hingga penghujung tahun lalu naik menjadi Rp67,93 miliar dari Rp47,16 miliar. Namun, pendapatan tersebut terpangkas naiknya beban keuangan menjadi Rp3,54 miliar dari Rp3,04 miliar dan bagian atas rugi entitas asosiasi yang naik menjadi Rp115,98 miliar dari Rp72,79 miliar.
Total aset perusahaan sepanjang 2014 tercatat sebesar Rp8,66 triliun, dengan total utang Rp1,44 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sbeelumnya, di mana total aset pada 2013 senilai Rp7,97 triliun dengan total utang Rp1,36 triliun.
(rna)