Bimbel AhaMatika Siap Berkompetisi di Oneintwenty Movement

Jum'at, 06 Maret 2015 - 19:56 WIB
Bimbel AhaMatika Siap Berkompetisi di Oneintwenty Movement
Bimbel AhaMatika Siap Berkompetisi di Oneintwenty Movement
A A A
PALEMBANG - Bermula dari ketertarikannya untuk mengisi waktu luang dengan hal bermanfaat, Rachmat Quddus membuka bimbingan belajar matematika di lingkungannya dengan label Bimbel AhaMatika.

Siapa sangka, usaha mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) ini justru mengantarkannya sebagai Wakil Palembang untuk berkompetisi di tingkat nasional dalam ajang Oneintwenty Movement, Mei 2015.

Rachmat menuturkan, AhaMatika dirintis pada 2013 di Palemraya, Kabupaten Ogan Ilir. Bermodalkan satu papan tulis dan beberapa brosur untuk disebar ke siswa SD di kawasan tersebut, dia yakin mampu mengajak anak-anak untuk jago berhitung.

Akhirnya, tepat pada 1 Mei 2013, AhaMatika resmi dibuka dengan 17 siswa. Pada 2014 AhaMatika membuka cabang di Desa Sakatiga. Di Sakatiga tersebut, lokasi bimbel bertempat di salah satu rumah warga. Beruntung, bimbelnya tidak harus membayar sewa, tapi sebagai ganti dua anak tuan rumah digratiskan ikut bimbingan belajar.

"Setelah buka di Sakatiga, segera buka cabang di Palembang. Saat ini masih dalam persiapan," ungkap Rachmat kepada Sindo, Jumat (6/3/2016).

Adapun ketertarikan Rachmat pada ajang Oneintwenty Movement yang merupakan kerja sama Yayasan Pro Indonesia Smartpreneur dan Sindonews tersebut karena dia berkeinginan mengembangkan usahanya di kota-kota besar.

Rachmat yakin bahwa SBM dan pembinaan yang diberikan para coach akan menjadikan AhaMatika menjadi bimbel yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia. "Siap bersaing dengan perwakilan kota lain di ajang tersebut," ucapnya.

Sistem di AhaMatika mengajarkan anak memahami konsep dasar berhitung yaitu penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan pembagian.

Menurutnya, anak-anak harus paham konsep dasar berhitung dahulu setelah itu baru materi lainnya seperti pecahan, luas bangunan dan sebagainya. Setelah itu, anak akan lebih paham dan cepat tanggap jika dasar berhitungnya bisa.

Setelah satu tahun perjalanan dengan memahami kondisi pasar, Bimbel AhaMatika bertransformasi menjadi jago berhitung dan beramal soleh. Berpartner dengan rekannya Meyrizka Dwinanda sebagai tim marketing ahamatika, AhaMatika tidak hanya mengajarkan matematika saja tapi juga mengajarkan siswa tentang ilmu agama.

Karena itu, bukan sekadar jago berhitung, anak-anak juga diajarkan untuk giat beramal soleh. "Konsep baru AhaMatika diimbangi dengan permainan kartu bergambar yang ditulis surat pendek sebagai hafalan siswa yang mengikuti bimbingan belajar. Cukup memenuhi kebutuhan orang tua siswa yang menginginkan anaknya pintar matematika dan juga hafal surat pendek dan doa sehari-hari," Meyrizka.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6235 seconds (0.1#10.140)