BPS Catat Ekspor Indonesia Februari Turun 16,02%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis data ekspor pada Februari tercatat sebesar USD12,29 miliar atau Rp162,57 triliun (kurs Rp13.228/USD), turun 16,02% dibanding Februari tahun sebelumnya.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, jika dibanding Januari 2015 (month to month) ekspor Indonesia menurun 7,99%. "Kita mengalami penurunan cukup besar di migas sebesar 8,82%. Karena penurunan cukup besar di ekspor gas. Untuk minyak mentah mengalami kenaikan ekspor 24,25% dan untuk hasil minyak turun 2,13%," ujarnya di gedung BPS, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Sementara, untuk nonmigas, ungkap Suryamin terjadi penurunan 7,83% di beberapa kelompok komoditi yang dominan seperti minyak dan lemak nabati kemudian perhiasan dan permata turun 29%.
"Maka jika dilihat dari angka kumulatifnya, perkembangan ekspor kumulatif Januari-Februari 2015 sebesar USD25,64 miliar, turun 11,89% (yoy). Ekspor nonmigas pada Januari ke Februari 2015 sebesar USD21,67 miliar, turun 9,22%," imbuh dia.
Suryamin mengatakan, untuk share terbesar secara kumulatif berasal dari lemak dan minyak hewani nabati sebesar USD2,99 miliar dan bahan bakar mineral USD2,90 miliar.
Dia menuturkan, pangsa pasar ekspor nonmigas periode Januari-Februari 2015 terbesar ke Amerika Serikat (AS) sebesar USD2,45 miliar, Jepang mencapai USD2,28 miliar, dan China USD2,03 miliar. Untuk ekspor nonmigas ke ASEAN sebesar USD4,43 miliar atau 20,45% dan ekspor nonmigas ke Uni Eropa sebesar USD2,42 miliar atau 11,18%.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, jika dibanding Januari 2015 (month to month) ekspor Indonesia menurun 7,99%. "Kita mengalami penurunan cukup besar di migas sebesar 8,82%. Karena penurunan cukup besar di ekspor gas. Untuk minyak mentah mengalami kenaikan ekspor 24,25% dan untuk hasil minyak turun 2,13%," ujarnya di gedung BPS, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Sementara, untuk nonmigas, ungkap Suryamin terjadi penurunan 7,83% di beberapa kelompok komoditi yang dominan seperti minyak dan lemak nabati kemudian perhiasan dan permata turun 29%.
"Maka jika dilihat dari angka kumulatifnya, perkembangan ekspor kumulatif Januari-Februari 2015 sebesar USD25,64 miliar, turun 11,89% (yoy). Ekspor nonmigas pada Januari ke Februari 2015 sebesar USD21,67 miliar, turun 9,22%," imbuh dia.
Suryamin mengatakan, untuk share terbesar secara kumulatif berasal dari lemak dan minyak hewani nabati sebesar USD2,99 miliar dan bahan bakar mineral USD2,90 miliar.
Dia menuturkan, pangsa pasar ekspor nonmigas periode Januari-Februari 2015 terbesar ke Amerika Serikat (AS) sebesar USD2,45 miliar, Jepang mencapai USD2,28 miliar, dan China USD2,03 miliar. Untuk ekspor nonmigas ke ASEAN sebesar USD4,43 miliar atau 20,45% dan ekspor nonmigas ke Uni Eropa sebesar USD2,42 miliar atau 11,18%.
(izz)