Prospek Industri Asuransi di Indonesia Masih Besar

Rabu, 18 Maret 2015 - 03:34 WIB
Prospek Industri Asuransi...
Prospek Industri Asuransi di Indonesia Masih Besar
A A A
BOGOR - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Rofikoh Rohim mengemukakan, prospek industri asuransi di Indonesia masih besar untuk digali. Hal tersebut ditunjukkan sejumlah faktor, antara lain meningkatnya kesadaran kalangan usia muda terhadap asuransi.

Berdasarkan data AC Nielsen (2013) pertumbuhan pengguna asuransi di Indonesia paling besar berada di usia 20-29 tahun. "Tren saat ini adalah mendaftarkan asuransi sejak muda. Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan paling besar di umur 20-29 tahun sebesar 8,43% dan 30-39 sebesar 8,14%," jelas Rofikoh di Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/3/2015).

Untuk itu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) siap menggenjot segmen anak muda melalui produk Gemilang. Produk yang diluncurkan sejak awal tahun ini menawarkan premi murah dari Rp100.000 hingga Rp200.000 per bulannya.

Presiden Direktur Generali Indonesia, Edy Tuhirman mengatakan, produk ini akan menyasar kalangan muda (20-23 tahun). Potensi nasabah ini sangat besar dengan tujuan jangka panjang. Strateginya ialah memberikan pengalaman bersama Generali sejak usia muda. Premi terjangkau nasabah dapat menikmati pertanggungan dari Rp50 juta hingga Rp75 juta. Namun tentu saja ini akan tergantung risiko dari usianya.

"Mudah-mudahan nantinya dapat loyal di Generali, sampai anak dan cucunya. Distribusinya akan dibagi lewat agen dan dibantu juga dari media sosial," terangnya.

Edy mengatakan pihaknya menyasar kaum muda, meskipun kontribusinya baru mencapai 2-3% dari total premi di tahun 2015. Nasabah tidak mendapat polis, karena sudah menggunakan e-polis. Dengan ini berarti jelas segmennya anak muda yang akrab dengan perangkat elektronik. "Efisiensi biaya kertas polis dampaknya besar bagi bisnis kami. Selain itu sejalan dengan misi perusahaan kami untuk paperless," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, bahwa pertumbuhan Generali sejak 6 tahun terakhir ini cukup pesat. Saat ini Generali sudah masuk posisi 10 besar perusahaan asuransi asing yang ada di Indonesia. “Kita sekarang di posisi ketujuh dalam asuransi asing,” ucapnya.

Sejauh ini perusahaan memiliki keunggulan dalam memberikan kenyamanan nasabahnya. Para nasabah yang ingin memonitor dan mengakses portofolionya sehari-hari dapat dengan melalui layanan iService dan IConnect yang sudah disediakan oleh perusahaan.

Perseroan sendiri mencatatkan total preminya di sepanjang tahun 2014 sebesar Rp1,86 triliun. Atau mengalami peningkatan bila dibandingkan perolehan premi di tahun 2013 sebesar Rp1,30 triliun.

Peningkatan premi tersebut tersebut dipicu oleh produk unit link. Produk unit link merupakan produk yang memberikan perlindungan terhadap investasi nasabah pada risiko penurunan nilai investasi. Auto Risk Management System (ARMS) melindungi setiap investasi nasabah sehingga jika terjadi krisis nasabah tidak perlu khawatir nilai investasinya berkurang banyak.

Edy menambahkan, produk asuransi unit link memberikan kontribusi terbesar yang mencapai Rp1,51 triliun atau 83% terhadap total premi perseroan di 2014. “Unit link kita tahun sebelumnya (2013) sebesar Rp987 miliar, naik 53% dalam setahun. Pada 2014 (premi unit link) menjadi Rp1,51 triliun,” ujarnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6561 seconds (0.1#10.140)