Siti: Pemetaan Pembangunan Dimulai dari One Map Policy
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya mengatakan, dalam hasil rapat koordinasi soal One Map Policy hari ini, akan ada langkah-langkah penyatuan pemetaan pembangunan. Semua tema nantinya akan berada dalam satu peta dasar dan akan disamakan.
"Kalau semua tema berada dalam satu peta dasar, jadi kalau nanti dilapis-lapis atau di-overlay, tetap bisa kebaca. Tapi, kalau peta dasarnya tidak sama itu akan belepotan," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/3/2015)
Karena, di lapangan nanti akan jauh berbeda dengan di peta. Selisih sekian centimer di peta, jika di lapangan akan jadi sekian kilometer.
"Jadi itu langkahnya. Langkah Badan Informasi Geospasial (BIG) sudah ada untuk peta dasarnya. Kerangka dasar dari peta, yang harus diberikan kepada semua instansi dan pemda kemudian kementerian atau universitas yang punya peta tema itu menyampaikan kepada BIG bahan-bahannya," ujarnya.
Untuk target penyelesaiannya dikatakan, menurut Siti, cukup panjang prosesnya. Namun menteri Bappenas Andrinof Chaniago mengutamakan untuk daerah-daerah yang dinamis.
"Tadi Pak Andrinof minta untuk wilayah-wilayah dinamis didahulukan. Pantai utara misalnya dan Kalimantan. Karena kalau dari sisi pembangunan, yang sangat dinamis itu Kalimantan," pungkasnya.
"Kalau semua tema berada dalam satu peta dasar, jadi kalau nanti dilapis-lapis atau di-overlay, tetap bisa kebaca. Tapi, kalau peta dasarnya tidak sama itu akan belepotan," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/3/2015)
Karena, di lapangan nanti akan jauh berbeda dengan di peta. Selisih sekian centimer di peta, jika di lapangan akan jadi sekian kilometer.
"Jadi itu langkahnya. Langkah Badan Informasi Geospasial (BIG) sudah ada untuk peta dasarnya. Kerangka dasar dari peta, yang harus diberikan kepada semua instansi dan pemda kemudian kementerian atau universitas yang punya peta tema itu menyampaikan kepada BIG bahan-bahannya," ujarnya.
Untuk target penyelesaiannya dikatakan, menurut Siti, cukup panjang prosesnya. Namun menteri Bappenas Andrinof Chaniago mengutamakan untuk daerah-daerah yang dinamis.
"Tadi Pak Andrinof minta untuk wilayah-wilayah dinamis didahulukan. Pantai utara misalnya dan Kalimantan. Karena kalau dari sisi pembangunan, yang sangat dinamis itu Kalimantan," pungkasnya.
(dmd)