Jangan Salah Pilih Genting
A
A
A
GENTING harus melindungi dan mempercantik tampilan. Itu dua kunci yang harus dipegang ketika memilih si penutup atap ini. Ibarat tubuh, penutup atap alias genting adalah rambut yang memiliki fungsi melindungi kulit kepala dari rasa panas sekaligus mempercantik tampilan. Kalau rambutnya tumbuh baik dan pemilihan modelnya tepat, sang empunya rambut pastinya tampil menarik.
Begitu juga dengan genting. Menurut John Chang, General Manager Kanmuri, yang ditemui pada pameran Keramika di Jakarta Convention Center (JCC), fungsi dasar genting memang melindungi rumah di bawahnya dari terpaan hujan dan panas. Namun, genting juga punya fungsi estetika, yakni membuat tampilan rumah jadi menarik.
Dua dasar inilah yang harus diperhatikan ketika memilih bahan genting. Berbeda dengan pemilihan genting di negara beriklim dingin yang mementingkan kecepatan pemasangan dan kekuatan saja, pemilihan genting di Indonesia harus juga mempertimbangkan faktor iklim. Indonesia adalah negara tropis yang ditempa sinar matahari sepanjang tahun, diselingi dengan hujan berintensitas tinggi. Ini pastinya berpengaruh pada pemilihan genting.
“Sebelum menentukan genting mana yang ingin digunakan, sebaiknya perhatikan desain genting, apakah memungkinkan ada celah air yang akan masuk? Jika iya, hindari jenis tersebut karena sudah pasti rumah kita akan rentan bocor. Hujan juga akan berpengaruh terhadap keawetan genting, ada sebagian bahan yang tidak tahan terhadap hujan sehingga mudah berlumut, ada juga yang tidak,” ucap Bambang Supriono, arsitek DArchitect.
Hal lain yang patut dipertimbangkan ketika memilih genting adalah faktor estetika. Ada genting yang kuat, tahan panas, tapi tidak terlalu baik secara estetika. Sebaliknya, ada genting yang penampilannya bagus, tapi akan membuat ruang di bawahnya menjadi panas. Bentuk genting juga berbeda. Ada yang rata (flat), ada juga yang bergelombang.
Ada juga yang berwarna, ada yang natural, yang harus Anda pilih adalah genting yang sesuai dengan gaya rumah Anda. Rumah yang modern tentu tidak akan sesuai menggunakan genting yang berwarna cerah. Sebaliknya rumah yang tradisional pasti lebih cocok jika menggunakan genting keramik yang natural. Yang tidak boleh Anda lupakan adalah harga.
Pilih jenis genting sesuai dana yang tersedia, tapi bukan berarti Anda harus memilih yang termurah. Jangan lupa, genting yang murah biasanya kualitasnya lebih rendah. Jangan sampai Anda memilih genting murah tapi Anda harus sering menggantinya. Sama saja, kan uang yang harus Anda keluarkan nantinya?
“Harga per lembar atau per keping antara satu genting dengan genting lain terkadang tidak jauh berbeda. Namun, jika dikalikan dengan luas total atap hasilnya jadi lebih besar juga,” ungkap Yustiar N Reissa Siregar, Marketing Manager PT Onduline Indonesia. Saat ini ada tiga produsen yang merajai pasar genting keramik di Indonesia, yakni Kanmuri, KIA, dan M-Class.
Dari semua itu, Kanmuri memiliki jenis genting dan aksesori yang paling lengkap, tapi harganya paling mahal. Sementara merek lain, yakni M-Class hanya memiliki dua tipe, yakni flat dan Mtype yang bentuknya mirip dengan tipe Espancia. Merek ini juga menyematkan fitur khusus sehingga genting tidak mudah geser.
Aprilia s andyna
Begitu juga dengan genting. Menurut John Chang, General Manager Kanmuri, yang ditemui pada pameran Keramika di Jakarta Convention Center (JCC), fungsi dasar genting memang melindungi rumah di bawahnya dari terpaan hujan dan panas. Namun, genting juga punya fungsi estetika, yakni membuat tampilan rumah jadi menarik.
Dua dasar inilah yang harus diperhatikan ketika memilih bahan genting. Berbeda dengan pemilihan genting di negara beriklim dingin yang mementingkan kecepatan pemasangan dan kekuatan saja, pemilihan genting di Indonesia harus juga mempertimbangkan faktor iklim. Indonesia adalah negara tropis yang ditempa sinar matahari sepanjang tahun, diselingi dengan hujan berintensitas tinggi. Ini pastinya berpengaruh pada pemilihan genting.
“Sebelum menentukan genting mana yang ingin digunakan, sebaiknya perhatikan desain genting, apakah memungkinkan ada celah air yang akan masuk? Jika iya, hindari jenis tersebut karena sudah pasti rumah kita akan rentan bocor. Hujan juga akan berpengaruh terhadap keawetan genting, ada sebagian bahan yang tidak tahan terhadap hujan sehingga mudah berlumut, ada juga yang tidak,” ucap Bambang Supriono, arsitek DArchitect.
Hal lain yang patut dipertimbangkan ketika memilih genting adalah faktor estetika. Ada genting yang kuat, tahan panas, tapi tidak terlalu baik secara estetika. Sebaliknya, ada genting yang penampilannya bagus, tapi akan membuat ruang di bawahnya menjadi panas. Bentuk genting juga berbeda. Ada yang rata (flat), ada juga yang bergelombang.
Ada juga yang berwarna, ada yang natural, yang harus Anda pilih adalah genting yang sesuai dengan gaya rumah Anda. Rumah yang modern tentu tidak akan sesuai menggunakan genting yang berwarna cerah. Sebaliknya rumah yang tradisional pasti lebih cocok jika menggunakan genting keramik yang natural. Yang tidak boleh Anda lupakan adalah harga.
Pilih jenis genting sesuai dana yang tersedia, tapi bukan berarti Anda harus memilih yang termurah. Jangan lupa, genting yang murah biasanya kualitasnya lebih rendah. Jangan sampai Anda memilih genting murah tapi Anda harus sering menggantinya. Sama saja, kan uang yang harus Anda keluarkan nantinya?
“Harga per lembar atau per keping antara satu genting dengan genting lain terkadang tidak jauh berbeda. Namun, jika dikalikan dengan luas total atap hasilnya jadi lebih besar juga,” ungkap Yustiar N Reissa Siregar, Marketing Manager PT Onduline Indonesia. Saat ini ada tiga produsen yang merajai pasar genting keramik di Indonesia, yakni Kanmuri, KIA, dan M-Class.
Dari semua itu, Kanmuri memiliki jenis genting dan aksesori yang paling lengkap, tapi harganya paling mahal. Sementara merek lain, yakni M-Class hanya memiliki dua tipe, yakni flat dan Mtype yang bentuknya mirip dengan tipe Espancia. Merek ini juga menyematkan fitur khusus sehingga genting tidak mudah geser.
Aprilia s andyna
(ftr)