Investasi di Sektor Properti Sangat Diminati

Minggu, 29 Maret 2015 - 18:04 WIB
Investasi di Sektor...
Investasi di Sektor Properti Sangat Diminati
A A A
SEMARANG - Turunnya suku bunga BI rate yang diikuti rencana penurunan suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan masih tingginya backlog perumahan mendorong sektor properti menjadi lahan investasi yang sangat diminati.

"Para investor masih tertarik berinvestasi di sektor property karena melihat tingkat urbanisasi dan pesatnya peningkatan jumlah masyarakat menengah," kata Branch Manager PT Danareksa Sekuritas Semarang Melcy RS Makarawung, kemarin.

Dia mengatakan, sektor property masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu jumlah backlog perumahan juga masih besar, yang merupakan peluang untuk sektor ini terus berkembang. Belum lagi dimulainya Masyarakat Eknomi Asean (MEA) tahun ini, yang akan mendorong sektor properti terus mengalami kenaikan.

"Sektor properti dinilai masih menjadi primadona investasi. Turunnya suku bunga kredit kian menggairahkan sektor ini," ujarnya.

Ketua DPD REI Jateng MR Prijanto mengaku, penurunan suku bunga KPR memang sangat berpengaruh terhadap sektor properti. Menurut Dia, dengan suku bunga rendah maka konsumen akan semakin tertarik.

"Kalau dari segi investasi, proprti tidak akan pernah rugi karena harga tanah setiap tahun mengalami kenaiakan. Hari ini beli, besok sudah bisa naik harganya," tambahnya.

Terpisah, Kepala Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Semarang Stefanus Cahyanto Kristiadi mengakui, sektor properti terkait erat dengan suku bunga. Beberapa waktu lalu, beberapa bank merencanakan penurunan suku bunga kredit.

Menurut Dia, saat ini tren investasi kebanyakan memang masih mengarah ke sektor property. Terlebih beberapa bank mau menurunkan suku bunga kredit. Dengan penurunan suku bunga, sambung Dia, pasti angka penjualan rumah akan naik.

"Selain sektor properti, investasi di sektor konsumsi, konstruksi dan keuangan perbankan juga dinilainya banyak diminati oleh para investor. Namun demikian, tren investasi juga tidak terlepas dari situasi global," imbuhnya.

Dia mengaku, situasi global sangat berdampak terhadap perekonomian dalam negeri. Dicontohkannya, jika Amerika menaikkan suku bunga maka akan berimbas, kemudian, hanya minyak dunia juga berdampak.

"Apakah harga minyak akan menguat, dan beberapa hal yang mempengaruhi kondisi global perlu kita lihat juga, karena pasti akan berimbas ke perekonomian kita,”tandasnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)