Inflasi Korsel Maret Terendah dalam 16 Tahun
A
A
A
SEOUL - Tingkat inflasi Korea Selatan (Korsel) pada Maret 2015 turun ke level terendah dalam hampir 16 tahun. Ini dikarenakan turunnya harga minyak yang memicu terjadinya deflasi.
Seperti dikutip dari AFP, Rabu (1/4/2015), kantor nasional statistik Korea Selatan melaporkan bahwa harga konsumen naik 0,4% pada Maret dibanding tahun sebelumnya dan 0,5% dari Februari 2015. Angka tersbut tersebut terendah sejak Juli 199 pada saat Inflasi mencapai 0,3%.
Inflasi inti, tidak termasuk harga minyak dan volatile food juga mengalami penurunan menjadi 2,1%, dibanding 2,3% pada Februari.
Korea Selatan mengimpor semua kebutuhan energi dari luar negeri. Inflasi tetap jauh di bawah target Bank Sentral Seoul sebesar 2,5%-3,5% selama hampir tiga tahun.
Bank of Korea pada bulan lalu mengumumkan suku bunga acuan dipotong 25 basis poin, sebagai langkah untuk menangkis deflasi dan membantu meningkatkan penurunan permintaan domestik.
Pada Januari Bank of Korea telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi 3,4% dari sebelumnya 3,9%.
Seperti dikutip dari AFP, Rabu (1/4/2015), kantor nasional statistik Korea Selatan melaporkan bahwa harga konsumen naik 0,4% pada Maret dibanding tahun sebelumnya dan 0,5% dari Februari 2015. Angka tersbut tersebut terendah sejak Juli 199 pada saat Inflasi mencapai 0,3%.
Inflasi inti, tidak termasuk harga minyak dan volatile food juga mengalami penurunan menjadi 2,1%, dibanding 2,3% pada Februari.
Korea Selatan mengimpor semua kebutuhan energi dari luar negeri. Inflasi tetap jauh di bawah target Bank Sentral Seoul sebesar 2,5%-3,5% selama hampir tiga tahun.
Bank of Korea pada bulan lalu mengumumkan suku bunga acuan dipotong 25 basis poin, sebagai langkah untuk menangkis deflasi dan membantu meningkatkan penurunan permintaan domestik.
Pada Januari Bank of Korea telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi 3,4% dari sebelumnya 3,9%.
(izz)