Pembangunan Infrastruktur Terhambat Subsidi BBM
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, lambannya pembangunan infrastruktur di Indonesia dikarenakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) banyak tersedot untuk subsidi BBM hingga Rp250 triliun.
"Kita ingat pembangunan infrastruktur sangat tergantung kepada APBN, dan APBN di masa lalu sangat terbebani dengan belanja mengikat termasuk subsidi BBM. Sehingga alokasi infrastruktur menjadi terbatas," tuturnya di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Menurutnya, lantaran anggaran dalam APBN yang tersedot untuk subsidi BBM tersebut, pemerintah mengandalkan pembangunan infrastruktur kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Namun, lanjut dia, lantaran tidak adanya visi besar yang dicanangkan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, yang terjadi justru para perusahaan pelat merah terlambat dalam membangun infrastruktur di Indonesia.
"BUMN infrastruktur di masa lalu juga lebih care dengan RUPS. Kalau RUPS profitnya naik dan setinggi-tingginya. Soal infrastruktur ketinggalan zaman itu urusan lain," tandasnya.
"Kita ingat pembangunan infrastruktur sangat tergantung kepada APBN, dan APBN di masa lalu sangat terbebani dengan belanja mengikat termasuk subsidi BBM. Sehingga alokasi infrastruktur menjadi terbatas," tuturnya di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Menurutnya, lantaran anggaran dalam APBN yang tersedot untuk subsidi BBM tersebut, pemerintah mengandalkan pembangunan infrastruktur kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Namun, lanjut dia, lantaran tidak adanya visi besar yang dicanangkan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, yang terjadi justru para perusahaan pelat merah terlambat dalam membangun infrastruktur di Indonesia.
"BUMN infrastruktur di masa lalu juga lebih care dengan RUPS. Kalau RUPS profitnya naik dan setinggi-tingginya. Soal infrastruktur ketinggalan zaman itu urusan lain," tandasnya.
(izz)