IT Kategori UMKM Potensial di Oneintwenty
A
A
A
JAKARTA - Senior Vice President PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Ketut Wijaya melihat aspek informasi teknologi (IT) merupakan lahan potensial bagi pengusaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dari lima kategori yang diperebutkan diajang Oneintwenty Movement.
"Kalau melihat potensial yaitu demand yang paling tinggi, saya melihat dari aspek teknologi atau IT. Karena IT akan membantu bagaimana mengatasi problem hidup sehari-hari menyangkut masalah energi dan lain-lain," tutur Ketut kepada Sindonews di Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Ketut menjelaskan, IT bisa di eksplorasi lebih luas bagi kepentingan bersama. Jika kemajuan IT yang sangat pesat dapat diaplikasikan kedalam sehari-hari, tentu sangat bermanfaat. Baik untuk sang pengusaha namun juga orang lain.
"Saya takjub usaha mikro itu luar biasa. Mulai dari kompetensi mengenal pasar, melihat kesempatan, hingga menyediakan sarana dan prasarana dari perhitungan bisnis yang kuat, dan saya merasa hal tersebut luar biasa," ujarnya.
Kendati demikian, Ketut mengatakan bahwa selain kategori IT, area lain tetap potensial. Seperti bidang jasa dan makanan yang tidak pernah mati, serta kategori mahasiswa yang membawa perkembangan baik terhadap usaha kecil dan menengah.
Dia menambahkan, proses pengenalan menuju wirausaha harus dimuli sejak usia dini. Meski pada akhirnya mereka akan menyesuaikan profil menurut kehendaknya, apakah menjadi pengusaha atau pekerja (pegawai).
"Tapi proses pengenalan sejak dini menurut saya sangat diperlukan. Karena melihat satu pengusaha mikro yang mampu menyerap 3-4 tenaga kerja. Kebayang setelah lulus mereka akan menjadi pengusaha ketimbang pegawai dan akan sangat berbeda," pungkas Ketut.
(Baca: 39 UMKM Hari Ini Presentasi di Depan Juri Oneintwenty)
"Kalau melihat potensial yaitu demand yang paling tinggi, saya melihat dari aspek teknologi atau IT. Karena IT akan membantu bagaimana mengatasi problem hidup sehari-hari menyangkut masalah energi dan lain-lain," tutur Ketut kepada Sindonews di Gedung Sindo, Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Ketut menjelaskan, IT bisa di eksplorasi lebih luas bagi kepentingan bersama. Jika kemajuan IT yang sangat pesat dapat diaplikasikan kedalam sehari-hari, tentu sangat bermanfaat. Baik untuk sang pengusaha namun juga orang lain.
"Saya takjub usaha mikro itu luar biasa. Mulai dari kompetensi mengenal pasar, melihat kesempatan, hingga menyediakan sarana dan prasarana dari perhitungan bisnis yang kuat, dan saya merasa hal tersebut luar biasa," ujarnya.
Kendati demikian, Ketut mengatakan bahwa selain kategori IT, area lain tetap potensial. Seperti bidang jasa dan makanan yang tidak pernah mati, serta kategori mahasiswa yang membawa perkembangan baik terhadap usaha kecil dan menengah.
Dia menambahkan, proses pengenalan menuju wirausaha harus dimuli sejak usia dini. Meski pada akhirnya mereka akan menyesuaikan profil menurut kehendaknya, apakah menjadi pengusaha atau pekerja (pegawai).
"Tapi proses pengenalan sejak dini menurut saya sangat diperlukan. Karena melihat satu pengusaha mikro yang mampu menyerap 3-4 tenaga kerja. Kebayang setelah lulus mereka akan menjadi pengusaha ketimbang pegawai dan akan sangat berbeda," pungkas Ketut.
(Baca: 39 UMKM Hari Ini Presentasi di Depan Juri Oneintwenty)
(izz)