Mendag Dorong Oneintwenty Movement Lebih Besar
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel mengemukakan, gerakan wirausahawan nasional Oneintwenty Movement yang digagas Yayasan Smartpreneur-Pro Indonesia bersama Sindonews harus bisa lebih besar pada tahun mendatang. Sebab, program ini dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
"Event ini biar bisa lebih besar lagi karena kita masuk era globalisasi. Ini acara penting menyangkut UMKM. Ini akan jadi tulang punggung dan juga yang menjaga pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Rachmat mengaku bangga dengan gerakan ini karena bisa membantu dalam implementasi menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
"Saya wajib hadir di sini dan selamat kepada pemenang. Saya bangga berkat Sindo dan Sindonews.com UMKM yang hadir di sini dipacu untuk berprestasi. Bagaimana bisa menyongsong dan bisa implementasi MEA pada tanggal 1 Januari 2016," terangnya.
Menurut Mendag, industri yang memiliki basis budaya perlu dikembangkan. Tidak hanya terpaku pada industri teknologi, IT, dan manufaktur.
"Yang jadi fokus adalah industri berbasis budaya. Bukan elektronik, automotif, dan lain-lain. Karena budaya memberikan gambaran industri kecil yang ada di tingkat desa," tandasnya.
"Event ini biar bisa lebih besar lagi karena kita masuk era globalisasi. Ini acara penting menyangkut UMKM. Ini akan jadi tulang punggung dan juga yang menjaga pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Rachmat mengaku bangga dengan gerakan ini karena bisa membantu dalam implementasi menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
"Saya wajib hadir di sini dan selamat kepada pemenang. Saya bangga berkat Sindo dan Sindonews.com UMKM yang hadir di sini dipacu untuk berprestasi. Bagaimana bisa menyongsong dan bisa implementasi MEA pada tanggal 1 Januari 2016," terangnya.
Menurut Mendag, industri yang memiliki basis budaya perlu dikembangkan. Tidak hanya terpaku pada industri teknologi, IT, dan manufaktur.
"Yang jadi fokus adalah industri berbasis budaya. Bukan elektronik, automotif, dan lain-lain. Karena budaya memberikan gambaran industri kecil yang ada di tingkat desa," tandasnya.
(dmd)