Pertamina Resmi Operator Blok Mahakam mulai 2018
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan, mulai 1 Januari 2018 PT Pertamina (Persero) resmi menjadi pengelola (operator) Blok Mahakam, Kalimantan Timur setelah Total E&P Indonesie dan Inpex selaku operator lama habis masa kontrak pada 2017.
Dia menegaskan, BUMN minyak dan gas (migas) tersebut harus memastikan bahwa produksi minyak di blok migas tersebut tidak boleh berkurang. Sebab itu, Pertamina harus melakukan persiapan sedini mungkin.
"Jadi, mulai 1 Januari 2018 Pertamina hadir sebagai operator baru. Produksi tidak boleh turun, sehingga persiapan harus dilakukan mulai sekarang. Tidak ada pengurangan SDM juga, jadi semua tenaga kerja diserap semua," tuturnya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Menurutnya, Pertamina sejatinya telah mengajukan minat untuk mengambil alih pengelolaan blok tersebut sejak 2009, namun hingga pemerintahan berganti pun tidak ada kepastian.
Sehingga sejak awal menjabat, Sudirman memprioritaskan pengelolaan Blok Mahakam untuk ditangani segera. "Makanya ini saya yang pertama kali ditengok ketika menjadi menteri adalah soal Mahakam ini," kata dia.
Saat ini, pemerintah dan Pertamina tengah menyiapkan proses pengalihan operator blok migas tersebut. Nantinya akan ada perjanjian (head of agreement) yang akan ditandatangani dalam proses transisi peralihan tersebut.
"Apabila segala sesuatunya berjalan lancar, maka calon operator baru harus memulai persiapan pengadaan barang dan jasa mulai minggu ini, atau bahkan saat ini," pungkas Sudirman.
(Baca: Pertamina-Total Akan Teken Perjanjian Transisi Blok Mahakam)
Dia menegaskan, BUMN minyak dan gas (migas) tersebut harus memastikan bahwa produksi minyak di blok migas tersebut tidak boleh berkurang. Sebab itu, Pertamina harus melakukan persiapan sedini mungkin.
"Jadi, mulai 1 Januari 2018 Pertamina hadir sebagai operator baru. Produksi tidak boleh turun, sehingga persiapan harus dilakukan mulai sekarang. Tidak ada pengurangan SDM juga, jadi semua tenaga kerja diserap semua," tuturnya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Menurutnya, Pertamina sejatinya telah mengajukan minat untuk mengambil alih pengelolaan blok tersebut sejak 2009, namun hingga pemerintahan berganti pun tidak ada kepastian.
Sehingga sejak awal menjabat, Sudirman memprioritaskan pengelolaan Blok Mahakam untuk ditangani segera. "Makanya ini saya yang pertama kali ditengok ketika menjadi menteri adalah soal Mahakam ini," kata dia.
Saat ini, pemerintah dan Pertamina tengah menyiapkan proses pengalihan operator blok migas tersebut. Nantinya akan ada perjanjian (head of agreement) yang akan ditandatangani dalam proses transisi peralihan tersebut.
"Apabila segala sesuatunya berjalan lancar, maka calon operator baru harus memulai persiapan pengadaan barang dan jasa mulai minggu ini, atau bahkan saat ini," pungkas Sudirman.
(Baca: Pertamina-Total Akan Teken Perjanjian Transisi Blok Mahakam)
(dmd)