PLN Optimistis Listrik di 47 Daerah Terluar Terwujud
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (persero) Sofyan Basir optimistis program kelistrikan di 47 daerah terluar terwujud. Pembangunan ini diharapkan dapat direalisasikan pada saat HUT Kemerdekaan Indonesia ke-70.
"Sebagian besar tender kan sudah terlaksana dalam bulan ini. Jadi masih punya kira-kira empat sampai lima bulan ke depan untuk bisa lakukan percepatan," ujarnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Menurut Sofyan, saat ini pihaknya tengah melaksanakan tender barang-barang kebutuhan proyek. Setelah semua tender terlaksana, dia yakin proyek tersebut segera terwujud.
"Dan, habis itu ini kan bukan suatu yang sulit ya karena diesel. Sementara untuk daerah terluar akan jalan dengan diesel jadi mudah pengirimannya. Agustus mudah-mudahan akan terlaksana dengan baik," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menganggap wajar jika program kelistrikan di 47 wilayah terluar tidak selesai tepat waktu, alias molor.
Menurutnya, pembangunan kelistrikan di pulau-pulau terluar tersebut merupakan proyek besar dan sulit. Sebab, berada di wilayah terpencil Indonesia. Sehingga, wajar jika proyek tersebut tidak selesai tepat waktu. "Agustus sama September kan dekat. Namanya juga proyek gede dan daerah terpencil, jadi wajar," tuturnya.
Sudirman mengatakan, untuk membangun pembangkit listrik di wilayah terpencil membutuhkan usaha ekstra. Sebab, wilayah geografis menjadi tantangan yang cukup sulit. "Memang setengah mati bangun di daerah terpencil," imbuhnya.
"Project management diperkuat tidak mungkin bangun di daerah, dikontrol dari Pusat di Jakarta. Dulu kita punya tangan di daerah Kanwil, sekarang enggak ada," pungkas Sudirman.
"Sebagian besar tender kan sudah terlaksana dalam bulan ini. Jadi masih punya kira-kira empat sampai lima bulan ke depan untuk bisa lakukan percepatan," ujarnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Menurut Sofyan, saat ini pihaknya tengah melaksanakan tender barang-barang kebutuhan proyek. Setelah semua tender terlaksana, dia yakin proyek tersebut segera terwujud.
"Dan, habis itu ini kan bukan suatu yang sulit ya karena diesel. Sementara untuk daerah terluar akan jalan dengan diesel jadi mudah pengirimannya. Agustus mudah-mudahan akan terlaksana dengan baik," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menganggap wajar jika program kelistrikan di 47 wilayah terluar tidak selesai tepat waktu, alias molor.
Menurutnya, pembangunan kelistrikan di pulau-pulau terluar tersebut merupakan proyek besar dan sulit. Sebab, berada di wilayah terpencil Indonesia. Sehingga, wajar jika proyek tersebut tidak selesai tepat waktu. "Agustus sama September kan dekat. Namanya juga proyek gede dan daerah terpencil, jadi wajar," tuturnya.
Sudirman mengatakan, untuk membangun pembangkit listrik di wilayah terpencil membutuhkan usaha ekstra. Sebab, wilayah geografis menjadi tantangan yang cukup sulit. "Memang setengah mati bangun di daerah terpencil," imbuhnya.
"Project management diperkuat tidak mungkin bangun di daerah, dikontrol dari Pusat di Jakarta. Dulu kita punya tangan di daerah Kanwil, sekarang enggak ada," pungkas Sudirman.
(dmd)