Strategi BRI Hindari Perang Suku Bunga
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Asmawi Syam menjelaskan, untuk menghindari perang suku bunga, perseroan tidak lagi menjadikan dana mahal seperti deposito sebagai sasaran utama penghimpunan dana.
Dia menjelaskan, BRI menyiapkan strategi baru untuk meningkatkan likuditas. BRI akan mengincar dana murah melalui agen BRI link (jasa pembayaran online produk e-banking) yang tersebar di Tanah Air.
"Kalau secara sistematis, strategi BRI ke depan akan buka BRI link 57.000. Itu merupakan strategi mengganti dana mahal ke dana murah," ujar dia di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Dia menyampaikan, perang suku bunga sempat terjadi tahun lalu. Waktu itu, bank besar perang bunga deposito untuk menarik dana mahal sebanyak-banyaknya. Namun, kemudian perang suku bunga mampu diredam oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita lihat di tahun lalu, LDR di bank mencapai hampir 95%, ketat sekali, hampir semua bank mengalami kekurangan likuditas. Sementara perseroan pada tahun depan juga akan meluncurkan satelit," pungkas Asmawi.
Dia menjelaskan, BRI menyiapkan strategi baru untuk meningkatkan likuditas. BRI akan mengincar dana murah melalui agen BRI link (jasa pembayaran online produk e-banking) yang tersebar di Tanah Air.
"Kalau secara sistematis, strategi BRI ke depan akan buka BRI link 57.000. Itu merupakan strategi mengganti dana mahal ke dana murah," ujar dia di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Dia menyampaikan, perang suku bunga sempat terjadi tahun lalu. Waktu itu, bank besar perang bunga deposito untuk menarik dana mahal sebanyak-banyaknya. Namun, kemudian perang suku bunga mampu diredam oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita lihat di tahun lalu, LDR di bank mencapai hampir 95%, ketat sekali, hampir semua bank mengalami kekurangan likuditas. Sementara perseroan pada tahun depan juga akan meluncurkan satelit," pungkas Asmawi.
(rna)