Menperin: Bitung Jalan Sutra Asia Pasifik

Kamis, 30 April 2015 - 18:03 WIB
Menperin: Bitung Jalan...
Menperin: Bitung Jalan Sutra Asia Pasifik
A A A
BITUNG - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin melakukan kunjungan kerja ke Bitung, Sulawesi Utara, sebagai jalan sutra Asia Pasifik. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari pengembangan kawasan industri di luar Jawa.

Menurut Menperin, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Pengembangan Kawasan Industri Bitung sudah difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian sejak 2008. "Posisi Bitung sangat strategis sebagai pintu gerbang dan jalan sutra di Asia Pasifik," kata Menperin di Balai Kota Bitung, Kamis (30/4/2015).

Khusus, pada tahun anggaran 2015 pemerintah akan menyiapkan lahan di kawasan industri secara bertahap dan pembangunan infrastruktur penunjang kawasan industri.

"Untuk kali ini, kami akan meninjau industri perikanan yang menjadi pionir dalam pengembangan kawasan industri perikanan di Bitung," ujar Menperin.

Komitmen kuat pemerintah, Bitung diharapkan segera menjadi kota industri baru sebagai motor penggerak Wilayah Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Utara.

"Tentu saja, Kawasan Ekonomi Khusus maupun Kawasan Industri Bitung perlu dukungan dari pemerintah provinsi Sulawesi Utara dan pemerintah Kota Bitung secara konsisten dan berkelanjutan," ujar Saleh.

Wakil Walikota Bitung, Max J Lomban menuturkan pada kesempatan yang sama, potensi kemaritiman Bitung mendukung Kawasan Ekonomi Khusus. "Bitung berada di bibir Pasifik yang menjadi poros alur logistik perdagangan luar negeri dari Papua maupun kawasan timur lainnya," paparnya.

Dia juga berharap, fasilitas infrastruktur terutama listrik segera dipenuhi. Pasalnya, pelaku industri pengolahan hasil laut sangat membutuhkan.

"Yang mereka lakukan adalah membangun pembangkit listrik sendiri. Ini berdampak pada polusi udara karena berbahan bakar batu bara," ucap Lomban.
Dia berharap adanya pembangkit listrik yang mampu memenuhi kebutuhan industri.

Selain itu, Lomban berharap dipercepatnya revisi peraturan dan moratorium terkait penengkapan ikan laut. Menperin pun bakal melakukan koordinasi dengan kementerian lainnya agar industri pengolahan ikan kembali bergairah.

Bitung sendiri telah memikat investor asing yaitu Korea Selatan dan China. Nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan masing-masing negara itu telah ditandatangani pada 2013 dan 2015.

Menperin juga mengunjungi PT Perikanan Nusantara (Persero) di Bitung. BUMN perikanan ini siap mengoptimalkan produksi menjelang pengembangan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.

Secara nasional, Pemerintah telah menetapkan akan dibangun 14 Kawasan Industri baru di luar Jawa.

Untuk wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara dan Sulawesi, Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi pembangunan 7 kawasan industri, yaitu di Teluk Bintuni (Papua Barat), Halmahera Timur (Maluku Utara), Bitung (Sulawesi Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Morowali (Sulawesi Tengah), Konawe (Sulawesi Tenggara) dan Bantaeng (Sulawesi Selatan) serta 11 sentra industri kecil menengah.

Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhatikan daging beku (frozen) ikan tuna jenis yellow fin atau sirip kuning yang telah dikemas PT Perikanan Nusantara (Persero), Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (30/4). Foto: Istimewa
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0800 seconds (0.1#10.140)