Australia Kembali Pangkas Suku Bunga
A
A
A
SYDNEY - Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level terendah dalam sejarah menjadi 2%.
Ini merupakan pemangkasan suku bunga kali kedua sepanjang tahun ini. Setelah bank sentral memangkas suku bunga dengan nilai yang sama pada Februari lalu, bank dapat mempertahankan kas yang stabil.
Pemangkasan suku bunga bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Kanguru tersebut dan mendongkrak kembali nilai mata uangnya.
Namun kebijakan ini akan menyebabkan suku bunga perumahan komersial di bawah 4% untuk kali pertama dalam sejarah di tengah meningkatnya harga bahan bakar dan pasar properti di Australia.
RBA telah memberikan sinyalemen bahwa ekonomi akan melemah dan membutuhkan stimulus lebih lanjut.
"Pada pertemuan hari ini, dewan menilai bahwa prospek inflasi memberikan kesempatan bagi kebijakan moneter untuk memberikan stimulus lebih lanjut, sehingga dapat memperkuat tren baru dalam permintaan rumah tangga," kata Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (5/5/2015).
Bank sentral menyatakan penurunan harga komoditas, melemahnya investasi dan belanja pemerintah memperlambat perekonomian.
Ini merupakan pemangkasan suku bunga kali kedua sepanjang tahun ini. Setelah bank sentral memangkas suku bunga dengan nilai yang sama pada Februari lalu, bank dapat mempertahankan kas yang stabil.
Pemangkasan suku bunga bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Kanguru tersebut dan mendongkrak kembali nilai mata uangnya.
Namun kebijakan ini akan menyebabkan suku bunga perumahan komersial di bawah 4% untuk kali pertama dalam sejarah di tengah meningkatnya harga bahan bakar dan pasar properti di Australia.
RBA telah memberikan sinyalemen bahwa ekonomi akan melemah dan membutuhkan stimulus lebih lanjut.
"Pada pertemuan hari ini, dewan menilai bahwa prospek inflasi memberikan kesempatan bagi kebijakan moneter untuk memberikan stimulus lebih lanjut, sehingga dapat memperkuat tren baru dalam permintaan rumah tangga," kata Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (5/5/2015).
Bank sentral menyatakan penurunan harga komoditas, melemahnya investasi dan belanja pemerintah memperlambat perekonomian.
(rna)