Wall Street Terkoreksi Merespon Peringatan The Fed
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street pada Rabu waktu setempat berakhir terkoreksi setelah Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memperingatkan valuasi pasar saham AS dan obligasi cukup tinggi, sehingga menambah kecemasan tentang suku bunga.
Yellen mengatakan, valuasi pasar saham yang tinggi bisa menimbulkan bahaya. Sementara Gubernur Fed bagian Atlanta Dennis Lockhart mengatakan, dia masih mengharapkan kondisi ini tidak mengubah rencana bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada tengah tahun ini atau Septembers esuaid engan ekspektasi pasar.
Komentar Yellen ditunggu investor untuk mengetahui kapan Fed akan mulai menaikkan suku bunga untuk kali pertama sejak 2006. Semenntara laporan tenaga kerja April yang akan dirilis pada akhir pekan ini dapat memengaruhi rencana The Fedterkait suku bunga.
"Semua orang terobsesi dengan Fed. Seharusnya ini tidak mengejutkan siapa pun kita tidak keluar dari level tertinggi pekan ini, mengingat komentar Yellen hari ini dan laporan tenaga kerja yang keluar pada Jumat nanti," kata Presiden Addison Capital Management Michael Church seperti dilansir dari Reuters, Kamis (7/5/2015).
Sementara penurunan di seluruh dunia pada harga obligasi pemerintah juga memberi sentimen pada Wall Street.
Indeks Dow Jones ditutup turun 86,22 poin atau 0,48% ke 17.841,98; indeks S&P 500 kehilangan 9,31 poin atau 0,45% ke 2.080,15; dan Nasdaq Composite turun 19,68 poin atau 0,4% ke 4.919,64.
Sekitar 6,7 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, di bawah rata-rata harian selama lima sesi terakhir sebanyak 7,1 miliar saham.
Yellen mengatakan, valuasi pasar saham yang tinggi bisa menimbulkan bahaya. Sementara Gubernur Fed bagian Atlanta Dennis Lockhart mengatakan, dia masih mengharapkan kondisi ini tidak mengubah rencana bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada tengah tahun ini atau Septembers esuaid engan ekspektasi pasar.
Komentar Yellen ditunggu investor untuk mengetahui kapan Fed akan mulai menaikkan suku bunga untuk kali pertama sejak 2006. Semenntara laporan tenaga kerja April yang akan dirilis pada akhir pekan ini dapat memengaruhi rencana The Fedterkait suku bunga.
"Semua orang terobsesi dengan Fed. Seharusnya ini tidak mengejutkan siapa pun kita tidak keluar dari level tertinggi pekan ini, mengingat komentar Yellen hari ini dan laporan tenaga kerja yang keluar pada Jumat nanti," kata Presiden Addison Capital Management Michael Church seperti dilansir dari Reuters, Kamis (7/5/2015).
Sementara penurunan di seluruh dunia pada harga obligasi pemerintah juga memberi sentimen pada Wall Street.
Indeks Dow Jones ditutup turun 86,22 poin atau 0,48% ke 17.841,98; indeks S&P 500 kehilangan 9,31 poin atau 0,45% ke 2.080,15; dan Nasdaq Composite turun 19,68 poin atau 0,4% ke 4.919,64.
Sekitar 6,7 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, di bawah rata-rata harian selama lima sesi terakhir sebanyak 7,1 miliar saham.
(rna)