Tekanan Kenaikan Harga Diperkirakan Meningkat Juli

Jum'at, 08 Mei 2015 - 05:32 WIB
Tekanan Kenaikan Harga Diperkirakan Meningkat Juli
Tekanan Kenaikan Harga Diperkirakan Meningkat Juli
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengemukakan, tekanan indeks ekspektasi harga (IEH) diperkirakan meningkat pada Juli 2015. Tingginya permintaan berbagai komoditas menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi pendorong utama kenaikan harga pada bulan tersebut.

"Tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada semua kelompok komoditas, dengan kenaikan tertinggi di kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan," ujarnya, Kamis (7/5/2015).

Kenaikan IEH juga akan terjadi pada 6 bulan mendatang. Hal ini menanggapi kekhawatiran responden terhadap pengurangan subsidi pemerintah untuk energi (BBM, elpiji dan listrik) memberikan pertimbangan utama meningkatnya tekanan kenaikan harga pada Oktober 2015.

Sementara, kondisi keuangan konsumen porsi tabungan terhadap pendapatan (savings to income ratio) pada April 2015 tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar 19,9%. Perubahan terjadi pada porsi pendapatan responden yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio), yang tercatat turun sebesar 1,0% menjadi 65,6%.

Sementara itu, porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan (debt to income ratio) meningkat sebesar 1,0% dari bulan sebelumnya menjadi 14,5%. Menurut tingkat pengeluaran, penurunan average propensity to consume ratio terbesar terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan.

"Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan debt to income ratio tertinggi juga terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan," ungkap Tirta.

Untuk kondisi pada 6 bulan mendatang, responden memperkirakan peningkatan jumlah tabungan tidak akan setinggi bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan pada 6 bulan mendatang (Oktober 2015) sebesar 127,5, turun 9,4 poin dari bulan sebelumnya.

Dia menuturkan, sejalan dengan hal tersebut, perkembangan pinjaman pada 6 bulan mendatang juga diperkirakan menurun. Kondisi tersebut terindikasi dari indeks perkiraan posisi pinjaman 6 bulan mendatang sebesar 154,6, turun 0,9 poin dari bulan sebelumnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4426 seconds (0.1#10.140)