Tegas! Kepada Utusan AS, Luhut Wanti-wanti Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sabtu, 21 Januari 2023 - 21:10 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu narasumber pada acara World Economic Forum di Davos, Swiss. Di sesi diskusi dengan utusan Amerika Serikat , Luhut menegaskan agar Amerika tidak menggangu proses pemulihan ekonomi Indonesia.
"Saya juga ingin menceritakan sedikit tentang hasil diskusi dengan rekan sejawat dari Amerika Serikat, John Kerry pagi kemarin," kata Luhut mengutip Instragram pribadinya, Sabtu (21/1/2023).
Kepada utusan Amerika Serikat tersebut, Luhut mengatakan bahwa Indonesia siap menerima masukan dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, untuk kepentingan pemulihan ekonomi global. Namun Luhut memberikan syarat, masukan tersebut tidak berpengaruh terhadap proses pemulihan ekonomi Indonesia.
"Mereka sampaikan beberapa masukan, lalu saya menjawab bahwa kami terbuka terhadap semua saran dan usulan dari rekan dan sahabat, kami senang menerima masukan. Namun satu hal yang harus kalian perhatikan, jangan pernah mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia," sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Luhut juga memaparkan progres pertumbuhan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19. Meski usai pandemi muncul masalah geopolitik antara Rusia-Ukraina, ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 5,3%.
Menurutnya hal tersebut tergambar dari data ekspor tahun 2022 lalu yang kondisinya lebih membaik jika dibandingkan dengan pada tahun 2021. Pada tahun 2021 ekspor Indonesia berada di angka USD232 miliar, sedangkan pada tahun 2022 tercatat tumbuh di angka USD293 miliar.
"Belum lagi komitmen investasi bilateral senilai USD71 miliar yang diterima Indonesia dari KTT G20 2022, semakin meningkatkan kepercayaan baik dari dalam negeri maupun dunia internasional," kata Luhut.
Di samping itu menurut Luhut, bonus demografi yang dimiliki Indonesia, yang menjadi salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk terbanyak ke- 3 di dunia, membuat fundamental ekonomi Indonesia lebih tahan terhadap ancaman pelemahan ekonomi global.
"Saya juga ingin menceritakan sedikit tentang hasil diskusi dengan rekan sejawat dari Amerika Serikat, John Kerry pagi kemarin," kata Luhut mengutip Instragram pribadinya, Sabtu (21/1/2023).
Kepada utusan Amerika Serikat tersebut, Luhut mengatakan bahwa Indonesia siap menerima masukan dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, untuk kepentingan pemulihan ekonomi global. Namun Luhut memberikan syarat, masukan tersebut tidak berpengaruh terhadap proses pemulihan ekonomi Indonesia.
"Mereka sampaikan beberapa masukan, lalu saya menjawab bahwa kami terbuka terhadap semua saran dan usulan dari rekan dan sahabat, kami senang menerima masukan. Namun satu hal yang harus kalian perhatikan, jangan pernah mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia," sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, Luhut juga memaparkan progres pertumbuhan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19. Meski usai pandemi muncul masalah geopolitik antara Rusia-Ukraina, ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 5,3%.
Menurutnya hal tersebut tergambar dari data ekspor tahun 2022 lalu yang kondisinya lebih membaik jika dibandingkan dengan pada tahun 2021. Pada tahun 2021 ekspor Indonesia berada di angka USD232 miliar, sedangkan pada tahun 2022 tercatat tumbuh di angka USD293 miliar.
"Belum lagi komitmen investasi bilateral senilai USD71 miliar yang diterima Indonesia dari KTT G20 2022, semakin meningkatkan kepercayaan baik dari dalam negeri maupun dunia internasional," kata Luhut.
Di samping itu menurut Luhut, bonus demografi yang dimiliki Indonesia, yang menjadi salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk terbanyak ke- 3 di dunia, membuat fundamental ekonomi Indonesia lebih tahan terhadap ancaman pelemahan ekonomi global.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda