Pintu Impor Sudah Dibuka, Saatnya Menjala Pasar Kerapu China
Selasa, 14 Juli 2020 - 10:53 WIB
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan terus menggenjot devisa ekspor dari produksi ikan kerapu. Langkah itu dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menggenjot ekspor untuk komoditas unggulan budidaya, termasuk kerapu. Ia menilai, kerapu berpotensi menjadi salah satu unggulan dalam meraup devisa ekspor. ( Baca juga:Ini Sebabnya Pemerintah Tetap Genjot Pariwisata di New Normal )
"Sebagai sektor strategis berbasis pangan, tentu akuakultur harus mampu berkontribusi lebih besar dalan mendorong pertumbuhan ekonomi. KKP terus berupaya melakukan pengembangan budidaya di kawasan potensial guna menggenjot produksi," ungkap Slamet dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Slamet juga memastikan bahwa saat ini market demand untuk kerapu di negara tujuan ekspor kembali terbuka dan menunjukkan tren yang mulai meningkat.
"Negara tujuan ekspor kerapu yakni China sudah kembali membuka impor pasca-pandemi. Tentu ini peluang besar bagi kita untuk mengisi kekosongan market share yang ada. Juga secara langsung memicu geliat usaha budidaya kerapu di berbagai daerah," tegas Slamet.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menggenjot ekspor untuk komoditas unggulan budidaya, termasuk kerapu. Ia menilai, kerapu berpotensi menjadi salah satu unggulan dalam meraup devisa ekspor. ( Baca juga:Ini Sebabnya Pemerintah Tetap Genjot Pariwisata di New Normal )
"Sebagai sektor strategis berbasis pangan, tentu akuakultur harus mampu berkontribusi lebih besar dalan mendorong pertumbuhan ekonomi. KKP terus berupaya melakukan pengembangan budidaya di kawasan potensial guna menggenjot produksi," ungkap Slamet dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Slamet juga memastikan bahwa saat ini market demand untuk kerapu di negara tujuan ekspor kembali terbuka dan menunjukkan tren yang mulai meningkat.
"Negara tujuan ekspor kerapu yakni China sudah kembali membuka impor pasca-pandemi. Tentu ini peluang besar bagi kita untuk mengisi kekosongan market share yang ada. Juga secara langsung memicu geliat usaha budidaya kerapu di berbagai daerah," tegas Slamet.
(uka)
tulis komentar anda