Buwas Sebut Tidak Perlu Terlalu Risau dengan Ancaman Krisis Pangan
Selasa, 14 Juli 2020 - 12:23 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso angkat suara terkait peringatan dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) terkait ancaman krisis pangan di beberapa negara termasuk Indonesia. Peringatan FAO tersebut dikarenakan adanya kemungkinan terjadi kekeringan yang akan melanda berbagai negara.
( )
Buwas, sapaan akrab Budi Waseso menyebut, dari lumbung pangan yang akan dibangun di wilayah Kalimantan dengan luas sekitar 160 ribu hektar, maka menurut hitung-hitungan Bulog lahan tersebut dapat memproduksi sekitar 4-5 ton beras.
"Karena sawah di sana sekarang juga sudah mulai produksi di Kalimantan Tengah sebagian yang 48.000 hektar itu sudah produksi normal. Sisanya ini akan digalakkan Menteri Pertanian. Artinya, produksi itu akan banyak, belum di sawah-sawah produksi lain di daerah-daerah wilayah lain yang sekarang mulai tanam ini yang sudah mulai normal," ujar Buwas dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (14/7/2020).
Dengan data tersebut, Buwas yakin bahwa Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan di wilayah tersebut, dan menurutnya Kementerian Pertanian (Kementan) tidak perlu terlalu risau dengan ancaman krisis pangan. "Karena itu juga tidak boleh mengabaikan. Tetapi prediksi kita dengan kondisi sekarang ini kita (Indonesia) masih akan memproduksi pangan yang cukup besar," kata dia.
( )
Mantan Kepala BNN ini menyebut pihaknya akan berperan aktif dalam mempersiapkan pendistribusian pangan ke seluruh wilayah Indonesia. Buwas menyebut Bulog juga telah menyiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
"Kita sekarang ini juga masih menyimpan gabah. Jumlah gabah yang kita serap, kita simpan relatif lebih lama nah itu akan menjadi cadangan kita bila mana ada terjadi krisis. Tetapi saya yakin lah dalam hitungan Menteri Pertanian dan BPS, prediksi kita cuaca di Indonesia tidak seekstrim di negara-negara lain," ucap Buwas.
( )
Buwas, sapaan akrab Budi Waseso menyebut, dari lumbung pangan yang akan dibangun di wilayah Kalimantan dengan luas sekitar 160 ribu hektar, maka menurut hitung-hitungan Bulog lahan tersebut dapat memproduksi sekitar 4-5 ton beras.
"Karena sawah di sana sekarang juga sudah mulai produksi di Kalimantan Tengah sebagian yang 48.000 hektar itu sudah produksi normal. Sisanya ini akan digalakkan Menteri Pertanian. Artinya, produksi itu akan banyak, belum di sawah-sawah produksi lain di daerah-daerah wilayah lain yang sekarang mulai tanam ini yang sudah mulai normal," ujar Buwas dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (14/7/2020).
Dengan data tersebut, Buwas yakin bahwa Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan di wilayah tersebut, dan menurutnya Kementerian Pertanian (Kementan) tidak perlu terlalu risau dengan ancaman krisis pangan. "Karena itu juga tidak boleh mengabaikan. Tetapi prediksi kita dengan kondisi sekarang ini kita (Indonesia) masih akan memproduksi pangan yang cukup besar," kata dia.
( )
Mantan Kepala BNN ini menyebut pihaknya akan berperan aktif dalam mempersiapkan pendistribusian pangan ke seluruh wilayah Indonesia. Buwas menyebut Bulog juga telah menyiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
"Kita sekarang ini juga masih menyimpan gabah. Jumlah gabah yang kita serap, kita simpan relatif lebih lama nah itu akan menjadi cadangan kita bila mana ada terjadi krisis. Tetapi saya yakin lah dalam hitungan Menteri Pertanian dan BPS, prediksi kita cuaca di Indonesia tidak seekstrim di negara-negara lain," ucap Buwas.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda