Wawancara Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong: Siap Bertransformasi melalui Next Generation Banking System

Rabu, 25 Januari 2023 - 22:03 WIB
Mereka kerja keras, disiplin, loyalitas dan proud terhadap perusahaan luar biasa. Bangga menjadi bagian perusahaan. Semua staf, dari bawah sampai atas memiliki saham Kookmin.

Bagaimana konsolidasi layanan dengan afiliasi KB Financial Group lainnya di Indonesia?

KB Kookmin ini masuk ke Indonesia bukan hanya bank. Bukan hanya Bukopin. Tetapi memiliki enam afiliasi yang sudah masuk. Artinya, dia sudah investasi sedemikian besar. Dia masuk memiliki competitive advantage yang unik. Dia masuk multifinance, general insurance, sekuritas, dengan data technology. Multifinance ada yang untuk mobil, ada yang dengan consumer product. Mereka punya uang, teknologi dan expertise di situ. Kalau masuk, masuk sekalian.

Mereka menginginkan manajemen maupun staf lokal, untuk bisa mengikuti apa yang diprogramkan. Kita sangat kompak, suasana kerja juga sangat baik, mudah-mudahan dengan spirit yang sama kita bisa kejar. Kita optimistis. Kita memiliki advantage salah satunya Korean Link, ekosistem electric dari Koreanya. Misalnya dari Hyundai saja, itu ekosistemnya luar biasa.

Bagaimana dengan mortgage?

Mortgage itu kita harus masuk. Kita sudah masuk. Kita sudah kerja sama dengan developer nasional, sebelumnya tidak ada. Grup-grup besar seperti Sinar Mas, Ciputra, kita sudah kerja sama, dan akan banyak lagi. Kenapa harus masuk mortgage? Satu, karena risk weighted average kecil, memakan modalnya kecil karena ada jaminan. Kedua, tenor mortgage itu 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun. Anggaplah 10-15 tahun rata-rata, tapi actual tenornya, rata-rata 8 tahun. Nasabah kalau ambil KPR di kita, sekarang fixed 4,5% untuk 3 tahun. Nasabah taruh deposito di saya, bisa dapat lebih tinggi, saya bisa kasih 5,5-6%.

Kemudian begitu nasabah KPR approved, mereka akan buka saving, saya kasih kartu kredit, dan langsung ambil asuransi jiwa. Dalam perjalanannya, nasabah naik gaji, promosi, saya bisa tawarkan produk-produk investasi, produk-produk bank assurance. Kalau entrepreneur, saya tawarkan kredit modal kerja. Jadi sekali buka, rata-rata produk turunan mortgage ini, 4-6 produk lainnya. Ini luar biasa. Begitu grab mortgage, yang lain ikut.

Segmen mortgage ini bukan hanya beli rumah, beli apartemen, baik baru maupun bekas. Ada pula market yang cukup besar, nasabah punya apartemen, punya rumah, di-refinancing. Misal, nilai rumah Rp2 miliar, 70% dikasih kredit lagi. Itu sebenarnya segmen yang lukratif, marjinnya besar. Kemudian ada take over. Nasabah sudah di bank lain, kemudian diambil Bukopin.

Apa rencana kerja dalam waktu dekat?

Penjualan bad asset masih berjalan tahun ini, meskipun nilainya hanya separuh tahun lalu. Penjualan bad asset ini merupakan rangkaian proses yang kita jalankan sejak 2021. Tahun lalu Rp5,4 triliun, tahun 2021 Rp4 triliun. Tahun ini mungkin sekitar 50% tahun lalu. Absolut NPL kita sebenarnya dengan NPL 8% gross, itu sekitar Rp4 triliun. Kita lepas Rp2 triliun, sudah di bawah 5%.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More