Wawancara Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong: Siap Bertransformasi melalui Next Generation Banking System
loading...
A
A
A
JAKARTA - Transformasi sistem teknologi informasi ke Next Generation Banking System (NGBS) akan mendorong kinerja KB Bukopin ke depan. KB Bukopin akan belajar dari KB Kookmin Bank dan KB Financial Group (KBFG) yang memiliki sistem teknologi informasi lebih maju.
KBFG, melalui KB Kookmin Bank, merupakan pemegang saham pengendali KB Bukopin dengan kepemilikan saham 67%. Mereka pemain utama dalam industri jasa keuangan berbasis digital di Korea Selatan.
Sistem teknologi informasi KBFG sangat maju dan modern. Di beberapa tempat, seperti treasury, mereka telah memulai penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence), sehingga bisa beroperasi 24 jam.
(Baca juga:Sukses Bawa KB Bukopin Membaik, Dirut KB Bukopin Dipanggil Kembali Ke Korea Selatan)
IT Data Center KBFG, yang terletak di kawasan Gimpo, sekitar 40 menit berkendara dari pusat Kota Seoul, menggunakan teknologi terkini dalam semua aspek. Gedung IT data center dirancang anti-gempa. Akses masuk gedung sangat ketat dan terbatas, menggunakan sistem berlapis-lapis, mulai dari ID card, pemindai sidik jari, hingga nadi.
Gedung juga terlihat sangat bersih, menggunakan teknologi penyedot debu. Bagian dalam gedung dilengkapi dengan teknologi stabilisasi suhu. Ada pula detektor panas dan air. Semua aktivitas dan kondisi gedung dipantau secara teliti dari ruang pengawas selama 24 jam.
Sebagai grup bisnis keuangan terbesar di Korea dengan total aset USD560,1 miliar dan didukung oleh basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea, KBFG mempunyai daya dukung yang sangat besar untuk mendorong perkembangan dan kemajuan KB Bukopin.
Melalui proses transfer teknologi dan sistem manajemen yang lebih baik, KBFG diharapkan menjadikan KB Bukopin sebagai bank berkemampuan layanan digital yang andal.
Di sela rangkaian KB Kookmin Bank Strategy Forum 2023 di Seoul, Korea Selatan, pekan lalu, jurnalis KORAN SINDO Masirom, bersama beberapa wartawan dari Indonesia mewawancarai Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong, yang didampingi Direktur KB Bukopin Helmi Fahrudin. Berikut petikannya:
Apa pelajaran yang bisa diambil dari rangkaian acara KB Kookmin Bank Strategy Forum 2023?
Acara ini bisa dibilang merupakan global meeting Kookmin Bank, KB Financial Group di 2023. Dari lima hari kita di sini (Seoul), kita diberi kesempatan meeting dengan direktur terkait. Kalau saya, bertemu dengan direktur ritel, direktur human resource, direktur general affairs, direktur produk dan lain sebagainya. Teman-teman (direksi KB Bukopin) juga. Misalnya Pak Henry (Direktur KB Bukopin, Henry Sawali) dengan direktur kredit, Pak Yohanes (Direktur KB Bukopin Yohanes Suhardi) dengan direktur SME dan bisnisnya.
Banyak yang bisa kita pelajari, secara sistem, operasional, maupun program. Terutama kalau saya banyak di bisnis, itu terkait dengan cara mereka berbisnis, kedisiplinan, dan strategi mereka membangun sistem kebersamaan. Kemarin kita bertemu bagian human resources, mereka sangat menekankan loyalitas, disiplin, dan zero fraud. Benar-benar fraud itu tidak ada toleransi sekecil pun. Fraud ini tidak hanya melibatkan uang. Mencuri-curi waktu, bisa jadi tindakan indisipliner. Mereka jelaskan juga.
(Baca juga:Bukopin Resmi Ganti Nama Jadi KB Bukopin)
Kemudian cara mereka menarik talent, benar-benar luar biasa. KB Kookmin Bank, secara survei menjadi pilihan pertama mahasiswa yang baru lulus di Korea. Nah, bagi Bukopin, kita perlu belajar agar bisa mengikuti itu.
Selain itu kita melihat fasilitas. Salah satunya IT yang demikian lengkap dipersiapkan. Mereka antisipasi semuanya. Mungkin kalau kita hanya memikirkan serangan teroris terbatas pada cyber crime saja, mereka mikirnya sudah beda lagi, termasuk serangan dari luar dan lain sebagainya.
Gedung IT data center tidak ada kaca, antigempa, dan fasilitas back up-nya luar biasa, berlapis-lapis. Security system-nya, masuk gedung, bukan hanya di IT Center, sangat luar biasa, ketat. Ini perlu kita ikuti karena bukan hanya tentang keamanan data-data perusahaan, melainkan data customer harus benar-benar kita lindungi. Itu bisa kita ikuti. Demikian pula terkait pengiriman data-data. Mereka jauh lebih ketat.
Apakah semua pelajaran dari KB Kookmin Bank akan diterapkan di KB Bukopin?
Kita nanti dengan NGBS, Next Generation Banking System, akan menerapkan beberapa hal, mungkin bertahap. KB Bukopin relatif baru, dalam arti kata baru mengikuti standar mereka. Kalau mereka kan sudah belasan, puluhan tahun, lebih awal. Tapi ini suatu pengalaman yang luar biasa.
Selain itu mungkin, di luar meeting, di luar fasilitas, know how, ya bagaimana mereka memperlakukan the best sales sangat menarik (pada acara KB Kookmin Bank Strategy Forum 2023 juga diberikan penghargaan kepada para the best sales. Acara ini dikuti 3.500 peserta, karyawan KB Financial Group dari berbagai negara). Para eksekutif datang, memberikan penghargaan kepada para pemenang. Acaranya demikian grand.
Sampai acara selesai, semua eksekutif tidak ada yang pulang. Mereka menjadi orang yang terakhir pulang. Perhatian mereka terhadap global business, bukan hanya Indonesia, melainkan juga Kamboja, Vietnam, sangat baik. Ini sekarang dan future business-nya ya global business. Ini akan jadi future growth.
Apa pesan para eksekutif KBFG dan KB Kookmin Bank?
Mereka bilang, secara umum mengetahui tantangan yang kita hadapi, terutama terkait dengan aset buruk, kredit buruk. Tapi mereka juga mengerti apa-apa yang sudah kita kerjakan. Disiplin kerja, produktivitas kerja, itu juga menjadi perhatian mereka. Walaupun tadi juga disampaikan, secara cost of fund juga sudah turun, secara funding naik. Beberapa policy baru yang diterapkan, terkait policy risk, maupun good corporate governance. Dari sisi efisiensi, cost juga banyak yang berkurang. Masih ada peluang bagi kita untuk lebih kita efisienkan lagi. Intinya, mereka akan bantu, akan guide juga dengan apa yang mereka miliki. Tapi mereka juga minta kita untuk tetap kompak, konsisten dan semangat.
Bagaimana tahapan pengembangan KB Bukopin?
Kita di tahun 2022-2023 ini pembersihan asset. Target kita di 2023 ini PPOP (laba operasional sebelum provisi) positif. Kemudian di 2024, kita profit. Secara segmen mana yang kita masuki, kita mulai dari wholesale atau corporate, baik BUMN, Korean Link maupun swasta. Itu yang akan kita approach. Kedua ke UMKM, supply chain, value chain, baru kita ke ritel. Dari pay rollnya, dari priority banking-nya, dari pemilik, GM- nya, direkturnya dan staf-stafnya, baik itu pabrik atau perkantoran. Kita bangun pondasi next generation banking system, tahun ini selesai kira-kira di bulan 10. Kemudian di 2024 kita semuanya sudah selesai.
Tahun 2025 kita segera fokus di ritel. Ready infrastrukturnya di ritel. Di operasional nanti ada robotic dan sebagainya. Secara cost, cara kita bekerja, ibaratnya sekarang masih 50 km per jam, nanti dengan NGBS itu bisa 100 km per jam speed-nya. Organisasinya juga akan menyesuaikan cara kerja yang baru karena semuanya sudah otomatis, sudah robotic, terutama yang terkait dengan operation. Sistem purchasing kita juga sudah semua online, dulunya manual. Sistem HR kita juga sudah pakai sistem, dulunya manual. Jadi, semua sudah berubah. Ini mau tidak mau mengikuti perkembangan industri perbankan.
Bagaimana agar implementasi transfer knowledge dan teknologi dari KBFB ke KB Bukopin bisa lancar, sehingga standar levelnya sama?
Kalau hanya di atas kertas, itu sulit. Ibaratnya, kalau hanya dikasih resepnya, tapi kokinya beda, hasilnya bisa berbeda. Tapi gini, mereka (KBFG) tidak hanya kirim resep, melainkan juga orangnya. Misalnya SME (small medium enterprise), mereka kirim relationship manager SME ke Indonesia, mungkin 6 bulan, 1 tahun, untuk approach Korean Link customer. Mereka juga mengirimkan ahli-ahli di bidang risk management, treasury, dan IT. Kalau IT ini, cukup banyak.
Nah ini secara tidak sengaja, asimilasi terjadi dengan sendirinya. Ini tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah. Di Semarang, di Surabaya, meski tidak semuanya juga karena ada keterbatasan. Jadi, selain program kerja, orangnya juga dikirim. Pada akhirnya pola kerjanya akan berubah dan mengikuti.
Kita punya program-program, tadi sempat ngobrol dengan direktur ritel terkait pola kerja, insentif, kompetisi itu melihatnya bukan kepada individu, tapi kelompok. Jadi yang dipertandingkan adalah cabangnya, segmennya. Yang dilihat bukan satu star, tapi kelompok. Ditekankan bahwa tidak ada yang berhasil hanya karena satu individu. Kemudian, mereka ini sangat baiknya, kalau ada satu keputusan A, dari atas ke bawah akan melakukan A. Kita akan coba ikuti dengan sedikit versi Indonesia, tidak bisa sama persis.
Mereka kerja keras, disiplin, loyalitas dan proud terhadap perusahaan luar biasa. Bangga menjadi bagian perusahaan. Semua staf, dari bawah sampai atas memiliki saham Kookmin.
Bagaimana konsolidasi layanan dengan afiliasi KB Financial Group lainnya di Indonesia?
KB Kookmin ini masuk ke Indonesia bukan hanya bank. Bukan hanya Bukopin. Tetapi memiliki enam afiliasi yang sudah masuk. Artinya, dia sudah investasi sedemikian besar. Dia masuk memiliki competitive advantage yang unik. Dia masuk multifinance, general insurance, sekuritas, dengan data technology. Multifinance ada yang untuk mobil, ada yang dengan consumer product. Mereka punya uang, teknologi dan expertise di situ. Kalau masuk, masuk sekalian.
Mereka menginginkan manajemen maupun staf lokal, untuk bisa mengikuti apa yang diprogramkan. Kita sangat kompak, suasana kerja juga sangat baik, mudah-mudahan dengan spirit yang sama kita bisa kejar. Kita optimistis. Kita memiliki advantage salah satunya Korean Link, ekosistem electric dari Koreanya. Misalnya dari Hyundai saja, itu ekosistemnya luar biasa.
Bagaimana dengan mortgage?
Mortgage itu kita harus masuk. Kita sudah masuk. Kita sudah kerja sama dengan developer nasional, sebelumnya tidak ada. Grup-grup besar seperti Sinar Mas, Ciputra, kita sudah kerja sama, dan akan banyak lagi. Kenapa harus masuk mortgage? Satu, karena risk weighted average kecil, memakan modalnya kecil karena ada jaminan. Kedua, tenor mortgage itu 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun. Anggaplah 10-15 tahun rata-rata, tapi actual tenornya, rata-rata 8 tahun. Nasabah kalau ambil KPR di kita, sekarang fixed 4,5% untuk 3 tahun. Nasabah taruh deposito di saya, bisa dapat lebih tinggi, saya bisa kasih 5,5-6%.
Kemudian begitu nasabah KPR approved, mereka akan buka saving, saya kasih kartu kredit, dan langsung ambil asuransi jiwa. Dalam perjalanannya, nasabah naik gaji, promosi, saya bisa tawarkan produk-produk investasi, produk-produk bank assurance. Kalau entrepreneur, saya tawarkan kredit modal kerja. Jadi sekali buka, rata-rata produk turunan mortgage ini, 4-6 produk lainnya. Ini luar biasa. Begitu grab mortgage, yang lain ikut.
Segmen mortgage ini bukan hanya beli rumah, beli apartemen, baik baru maupun bekas. Ada pula market yang cukup besar, nasabah punya apartemen, punya rumah, di-refinancing. Misal, nilai rumah Rp2 miliar, 70% dikasih kredit lagi. Itu sebenarnya segmen yang lukratif, marjinnya besar. Kemudian ada take over. Nasabah sudah di bank lain, kemudian diambil Bukopin.
Apa rencana kerja dalam waktu dekat?
Penjualan bad asset masih berjalan tahun ini, meskipun nilainya hanya separuh tahun lalu. Penjualan bad asset ini merupakan rangkaian proses yang kita jalankan sejak 2021. Tahun lalu Rp5,4 triliun, tahun 2021 Rp4 triliun. Tahun ini mungkin sekitar 50% tahun lalu. Absolut NPL kita sebenarnya dengan NPL 8% gross, itu sekitar Rp4 triliun. Kita lepas Rp2 triliun, sudah di bawah 5%.
Satu lagi, bank ini kan Bank Korea. Saat ini apapun yang berbau Korea lagi hits. Momen ini harus kita ambil. Kartu kredit akan kita branding Aespa, debit card kita branding Aespa. Kita akan datangkan mereka ke Indonesia. Bukan hanya Aespa, tapi mereka jadi motornya. Mungkin sekitar September. Ini ada faktor nilai tambah lainnya bagi masyarakat bila berbanking dengan KB Bukopin, di luar yang lain-lain, seperti suku bunga. Kita tidak mau jual tiket, tapi kita mau orang buka rekening di kita. Ini akan kita leverage juga, terkait yang sedang hits di Indonesia.
Bagaimana dengan sisi funding?
Kita akan selalu coba low cost fund, dalam arti CASA (current account saving account). Caranya, dengan perusahaan-perusahaan besar, kita coba masuk dengan transaction banking, biasanya giro dan current account. Kalau saving, kita dapatkan dari payroll. Kita tidak terlalu mengejar volume tahun ini karena kita sudah mendapatkan capital injection Rp12 triliun tahun ini. Kita lebih menekankan cost of fund lebih turun.
Salah satu CASA yang kita kejar selain dari debitur wholesale, yakni dari pendidikan dan rumah sakit. Karena kalau kita melihat di daerah, basis CASA itu rumah sakit dan pendidikan. Pendidikan itu pasti akan berputar terus. SPP mahasiswa kan terus-menerus. Terus berputar. Kita dapat funding, CASA, operational bank juga di situ. Otomatis mahasiswa dapat kartu, dia punya virtual account, punya rekening di kita, digital, perputarannya luar biasa. Pengalaman kita di pendidikan, kerjanya bukan 2-3 tahun, tapi jangka panjang.
Kemudian kalau Cikarang, Tangerang, kita sasar pabrik-pabrik, manufaktur. Kalau perkotaan, seperti Jakarta, Surabaya, kita kejar perkantoran. Kita ingin menjadi bank yang modern, lebih ke arah digital, produktivitas tinggi, dan profit.
Bagaimana dengan sektor UMKM?
Sektor UMKM sangat kita lihat. Kita masuk KUR, dapat jatah Rp500 miliar di 2023. Tahun lalu cuma Rp50 miliar, suatu jump yang luar biasa. Kita ada swamitra, kita hidupkan dengan teknologi.
KUR ini mendapat dana murah dari pemerintah. Misi kami bukan semata bisnis semata, melainkan juga mendukung perekonomian setempat dan program-program pemerintah. Kita juga mempunyai target UMKM sendiri. Karena nanti ekosistemnya juga akan terbentuk. KB juga salah satu corenya SME. Di Indonesia, siapa yang menguasai SME, akan besar.
KBFG, melalui KB Kookmin Bank, merupakan pemegang saham pengendali KB Bukopin dengan kepemilikan saham 67%. Mereka pemain utama dalam industri jasa keuangan berbasis digital di Korea Selatan.
Sistem teknologi informasi KBFG sangat maju dan modern. Di beberapa tempat, seperti treasury, mereka telah memulai penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence), sehingga bisa beroperasi 24 jam.
(Baca juga:Sukses Bawa KB Bukopin Membaik, Dirut KB Bukopin Dipanggil Kembali Ke Korea Selatan)
IT Data Center KBFG, yang terletak di kawasan Gimpo, sekitar 40 menit berkendara dari pusat Kota Seoul, menggunakan teknologi terkini dalam semua aspek. Gedung IT data center dirancang anti-gempa. Akses masuk gedung sangat ketat dan terbatas, menggunakan sistem berlapis-lapis, mulai dari ID card, pemindai sidik jari, hingga nadi.
Gedung juga terlihat sangat bersih, menggunakan teknologi penyedot debu. Bagian dalam gedung dilengkapi dengan teknologi stabilisasi suhu. Ada pula detektor panas dan air. Semua aktivitas dan kondisi gedung dipantau secara teliti dari ruang pengawas selama 24 jam.
Sebagai grup bisnis keuangan terbesar di Korea dengan total aset USD560,1 miliar dan didukung oleh basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea, KBFG mempunyai daya dukung yang sangat besar untuk mendorong perkembangan dan kemajuan KB Bukopin.
Melalui proses transfer teknologi dan sistem manajemen yang lebih baik, KBFG diharapkan menjadikan KB Bukopin sebagai bank berkemampuan layanan digital yang andal.
Di sela rangkaian KB Kookmin Bank Strategy Forum 2023 di Seoul, Korea Selatan, pekan lalu, jurnalis KORAN SINDO Masirom, bersama beberapa wartawan dari Indonesia mewawancarai Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong, yang didampingi Direktur KB Bukopin Helmi Fahrudin. Berikut petikannya:
Apa pelajaran yang bisa diambil dari rangkaian acara KB Kookmin Bank Strategy Forum 2023?
Acara ini bisa dibilang merupakan global meeting Kookmin Bank, KB Financial Group di 2023. Dari lima hari kita di sini (Seoul), kita diberi kesempatan meeting dengan direktur terkait. Kalau saya, bertemu dengan direktur ritel, direktur human resource, direktur general affairs, direktur produk dan lain sebagainya. Teman-teman (direksi KB Bukopin) juga. Misalnya Pak Henry (Direktur KB Bukopin, Henry Sawali) dengan direktur kredit, Pak Yohanes (Direktur KB Bukopin Yohanes Suhardi) dengan direktur SME dan bisnisnya.
Banyak yang bisa kita pelajari, secara sistem, operasional, maupun program. Terutama kalau saya banyak di bisnis, itu terkait dengan cara mereka berbisnis, kedisiplinan, dan strategi mereka membangun sistem kebersamaan. Kemarin kita bertemu bagian human resources, mereka sangat menekankan loyalitas, disiplin, dan zero fraud. Benar-benar fraud itu tidak ada toleransi sekecil pun. Fraud ini tidak hanya melibatkan uang. Mencuri-curi waktu, bisa jadi tindakan indisipliner. Mereka jelaskan juga.
(Baca juga:Bukopin Resmi Ganti Nama Jadi KB Bukopin)
Kemudian cara mereka menarik talent, benar-benar luar biasa. KB Kookmin Bank, secara survei menjadi pilihan pertama mahasiswa yang baru lulus di Korea. Nah, bagi Bukopin, kita perlu belajar agar bisa mengikuti itu.
Selain itu kita melihat fasilitas. Salah satunya IT yang demikian lengkap dipersiapkan. Mereka antisipasi semuanya. Mungkin kalau kita hanya memikirkan serangan teroris terbatas pada cyber crime saja, mereka mikirnya sudah beda lagi, termasuk serangan dari luar dan lain sebagainya.
Gedung IT data center tidak ada kaca, antigempa, dan fasilitas back up-nya luar biasa, berlapis-lapis. Security system-nya, masuk gedung, bukan hanya di IT Center, sangat luar biasa, ketat. Ini perlu kita ikuti karena bukan hanya tentang keamanan data-data perusahaan, melainkan data customer harus benar-benar kita lindungi. Itu bisa kita ikuti. Demikian pula terkait pengiriman data-data. Mereka jauh lebih ketat.
Apakah semua pelajaran dari KB Kookmin Bank akan diterapkan di KB Bukopin?
Kita nanti dengan NGBS, Next Generation Banking System, akan menerapkan beberapa hal, mungkin bertahap. KB Bukopin relatif baru, dalam arti kata baru mengikuti standar mereka. Kalau mereka kan sudah belasan, puluhan tahun, lebih awal. Tapi ini suatu pengalaman yang luar biasa.
Selain itu mungkin, di luar meeting, di luar fasilitas, know how, ya bagaimana mereka memperlakukan the best sales sangat menarik (pada acara KB Kookmin Bank Strategy Forum 2023 juga diberikan penghargaan kepada para the best sales. Acara ini dikuti 3.500 peserta, karyawan KB Financial Group dari berbagai negara). Para eksekutif datang, memberikan penghargaan kepada para pemenang. Acaranya demikian grand.
Sampai acara selesai, semua eksekutif tidak ada yang pulang. Mereka menjadi orang yang terakhir pulang. Perhatian mereka terhadap global business, bukan hanya Indonesia, melainkan juga Kamboja, Vietnam, sangat baik. Ini sekarang dan future business-nya ya global business. Ini akan jadi future growth.
Apa pesan para eksekutif KBFG dan KB Kookmin Bank?
Mereka bilang, secara umum mengetahui tantangan yang kita hadapi, terutama terkait dengan aset buruk, kredit buruk. Tapi mereka juga mengerti apa-apa yang sudah kita kerjakan. Disiplin kerja, produktivitas kerja, itu juga menjadi perhatian mereka. Walaupun tadi juga disampaikan, secara cost of fund juga sudah turun, secara funding naik. Beberapa policy baru yang diterapkan, terkait policy risk, maupun good corporate governance. Dari sisi efisiensi, cost juga banyak yang berkurang. Masih ada peluang bagi kita untuk lebih kita efisienkan lagi. Intinya, mereka akan bantu, akan guide juga dengan apa yang mereka miliki. Tapi mereka juga minta kita untuk tetap kompak, konsisten dan semangat.
Bagaimana tahapan pengembangan KB Bukopin?
Kita di tahun 2022-2023 ini pembersihan asset. Target kita di 2023 ini PPOP (laba operasional sebelum provisi) positif. Kemudian di 2024, kita profit. Secara segmen mana yang kita masuki, kita mulai dari wholesale atau corporate, baik BUMN, Korean Link maupun swasta. Itu yang akan kita approach. Kedua ke UMKM, supply chain, value chain, baru kita ke ritel. Dari pay rollnya, dari priority banking-nya, dari pemilik, GM- nya, direkturnya dan staf-stafnya, baik itu pabrik atau perkantoran. Kita bangun pondasi next generation banking system, tahun ini selesai kira-kira di bulan 10. Kemudian di 2024 kita semuanya sudah selesai.
Tahun 2025 kita segera fokus di ritel. Ready infrastrukturnya di ritel. Di operasional nanti ada robotic dan sebagainya. Secara cost, cara kita bekerja, ibaratnya sekarang masih 50 km per jam, nanti dengan NGBS itu bisa 100 km per jam speed-nya. Organisasinya juga akan menyesuaikan cara kerja yang baru karena semuanya sudah otomatis, sudah robotic, terutama yang terkait dengan operation. Sistem purchasing kita juga sudah semua online, dulunya manual. Sistem HR kita juga sudah pakai sistem, dulunya manual. Jadi, semua sudah berubah. Ini mau tidak mau mengikuti perkembangan industri perbankan.
Bagaimana agar implementasi transfer knowledge dan teknologi dari KBFB ke KB Bukopin bisa lancar, sehingga standar levelnya sama?
Kalau hanya di atas kertas, itu sulit. Ibaratnya, kalau hanya dikasih resepnya, tapi kokinya beda, hasilnya bisa berbeda. Tapi gini, mereka (KBFG) tidak hanya kirim resep, melainkan juga orangnya. Misalnya SME (small medium enterprise), mereka kirim relationship manager SME ke Indonesia, mungkin 6 bulan, 1 tahun, untuk approach Korean Link customer. Mereka juga mengirimkan ahli-ahli di bidang risk management, treasury, dan IT. Kalau IT ini, cukup banyak.
Nah ini secara tidak sengaja, asimilasi terjadi dengan sendirinya. Ini tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah. Di Semarang, di Surabaya, meski tidak semuanya juga karena ada keterbatasan. Jadi, selain program kerja, orangnya juga dikirim. Pada akhirnya pola kerjanya akan berubah dan mengikuti.
Kita punya program-program, tadi sempat ngobrol dengan direktur ritel terkait pola kerja, insentif, kompetisi itu melihatnya bukan kepada individu, tapi kelompok. Jadi yang dipertandingkan adalah cabangnya, segmennya. Yang dilihat bukan satu star, tapi kelompok. Ditekankan bahwa tidak ada yang berhasil hanya karena satu individu. Kemudian, mereka ini sangat baiknya, kalau ada satu keputusan A, dari atas ke bawah akan melakukan A. Kita akan coba ikuti dengan sedikit versi Indonesia, tidak bisa sama persis.
Mereka kerja keras, disiplin, loyalitas dan proud terhadap perusahaan luar biasa. Bangga menjadi bagian perusahaan. Semua staf, dari bawah sampai atas memiliki saham Kookmin.
Bagaimana konsolidasi layanan dengan afiliasi KB Financial Group lainnya di Indonesia?
KB Kookmin ini masuk ke Indonesia bukan hanya bank. Bukan hanya Bukopin. Tetapi memiliki enam afiliasi yang sudah masuk. Artinya, dia sudah investasi sedemikian besar. Dia masuk memiliki competitive advantage yang unik. Dia masuk multifinance, general insurance, sekuritas, dengan data technology. Multifinance ada yang untuk mobil, ada yang dengan consumer product. Mereka punya uang, teknologi dan expertise di situ. Kalau masuk, masuk sekalian.
Mereka menginginkan manajemen maupun staf lokal, untuk bisa mengikuti apa yang diprogramkan. Kita sangat kompak, suasana kerja juga sangat baik, mudah-mudahan dengan spirit yang sama kita bisa kejar. Kita optimistis. Kita memiliki advantage salah satunya Korean Link, ekosistem electric dari Koreanya. Misalnya dari Hyundai saja, itu ekosistemnya luar biasa.
Bagaimana dengan mortgage?
Mortgage itu kita harus masuk. Kita sudah masuk. Kita sudah kerja sama dengan developer nasional, sebelumnya tidak ada. Grup-grup besar seperti Sinar Mas, Ciputra, kita sudah kerja sama, dan akan banyak lagi. Kenapa harus masuk mortgage? Satu, karena risk weighted average kecil, memakan modalnya kecil karena ada jaminan. Kedua, tenor mortgage itu 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun. Anggaplah 10-15 tahun rata-rata, tapi actual tenornya, rata-rata 8 tahun. Nasabah kalau ambil KPR di kita, sekarang fixed 4,5% untuk 3 tahun. Nasabah taruh deposito di saya, bisa dapat lebih tinggi, saya bisa kasih 5,5-6%.
Kemudian begitu nasabah KPR approved, mereka akan buka saving, saya kasih kartu kredit, dan langsung ambil asuransi jiwa. Dalam perjalanannya, nasabah naik gaji, promosi, saya bisa tawarkan produk-produk investasi, produk-produk bank assurance. Kalau entrepreneur, saya tawarkan kredit modal kerja. Jadi sekali buka, rata-rata produk turunan mortgage ini, 4-6 produk lainnya. Ini luar biasa. Begitu grab mortgage, yang lain ikut.
Segmen mortgage ini bukan hanya beli rumah, beli apartemen, baik baru maupun bekas. Ada pula market yang cukup besar, nasabah punya apartemen, punya rumah, di-refinancing. Misal, nilai rumah Rp2 miliar, 70% dikasih kredit lagi. Itu sebenarnya segmen yang lukratif, marjinnya besar. Kemudian ada take over. Nasabah sudah di bank lain, kemudian diambil Bukopin.
Apa rencana kerja dalam waktu dekat?
Penjualan bad asset masih berjalan tahun ini, meskipun nilainya hanya separuh tahun lalu. Penjualan bad asset ini merupakan rangkaian proses yang kita jalankan sejak 2021. Tahun lalu Rp5,4 triliun, tahun 2021 Rp4 triliun. Tahun ini mungkin sekitar 50% tahun lalu. Absolut NPL kita sebenarnya dengan NPL 8% gross, itu sekitar Rp4 triliun. Kita lepas Rp2 triliun, sudah di bawah 5%.
Satu lagi, bank ini kan Bank Korea. Saat ini apapun yang berbau Korea lagi hits. Momen ini harus kita ambil. Kartu kredit akan kita branding Aespa, debit card kita branding Aespa. Kita akan datangkan mereka ke Indonesia. Bukan hanya Aespa, tapi mereka jadi motornya. Mungkin sekitar September. Ini ada faktor nilai tambah lainnya bagi masyarakat bila berbanking dengan KB Bukopin, di luar yang lain-lain, seperti suku bunga. Kita tidak mau jual tiket, tapi kita mau orang buka rekening di kita. Ini akan kita leverage juga, terkait yang sedang hits di Indonesia.
Bagaimana dengan sisi funding?
Kita akan selalu coba low cost fund, dalam arti CASA (current account saving account). Caranya, dengan perusahaan-perusahaan besar, kita coba masuk dengan transaction banking, biasanya giro dan current account. Kalau saving, kita dapatkan dari payroll. Kita tidak terlalu mengejar volume tahun ini karena kita sudah mendapatkan capital injection Rp12 triliun tahun ini. Kita lebih menekankan cost of fund lebih turun.
Salah satu CASA yang kita kejar selain dari debitur wholesale, yakni dari pendidikan dan rumah sakit. Karena kalau kita melihat di daerah, basis CASA itu rumah sakit dan pendidikan. Pendidikan itu pasti akan berputar terus. SPP mahasiswa kan terus-menerus. Terus berputar. Kita dapat funding, CASA, operational bank juga di situ. Otomatis mahasiswa dapat kartu, dia punya virtual account, punya rekening di kita, digital, perputarannya luar biasa. Pengalaman kita di pendidikan, kerjanya bukan 2-3 tahun, tapi jangka panjang.
Kemudian kalau Cikarang, Tangerang, kita sasar pabrik-pabrik, manufaktur. Kalau perkotaan, seperti Jakarta, Surabaya, kita kejar perkantoran. Kita ingin menjadi bank yang modern, lebih ke arah digital, produktivitas tinggi, dan profit.
Bagaimana dengan sektor UMKM?
Sektor UMKM sangat kita lihat. Kita masuk KUR, dapat jatah Rp500 miliar di 2023. Tahun lalu cuma Rp50 miliar, suatu jump yang luar biasa. Kita ada swamitra, kita hidupkan dengan teknologi.
KUR ini mendapat dana murah dari pemerintah. Misi kami bukan semata bisnis semata, melainkan juga mendukung perekonomian setempat dan program-program pemerintah. Kita juga mempunyai target UMKM sendiri. Karena nanti ekosistemnya juga akan terbentuk. KB juga salah satu corenya SME. Di Indonesia, siapa yang menguasai SME, akan besar.
(dar)