Perusahaan Raksasa Tambang Rio Tinto Minta Maaf Atas Hilangnya Kapsul Radioaktif
Selasa, 31 Januari 2023 - 08:36 WIB
Pihak berwenang sekarang sedang mencari kapsul perak, yang hanya berdiameter 6mm (0,24 inci) dan panjang 8mm, dalam rute dari Newman - sebuah kota kecil di wilayah Kimberley yang terpencil - ke fasilitas penyimpanan di pinggiran timur laut Perth.
Gurun di negara bagian itu merupakan lokasi terpencil dan salah satu tempat berpenduduk paling sedikit di Australia. Hanya satu dari lima penduduk Australia Barat yang tinggal di luar Perth, ibu kota negara bagian ini.
Namun para pejabat mengatakan, mereka khawatir seseorang dapat mengambil kapsul itu, dan tidak mengetahui apa itu.
"Jika Anda melakukan kontak atau memilikinya cukup dekat dengan Anda, maka bisa menimbulkan kerusakan kulit, termasuk luka bakar... dan jika berada cukup lama di dekat Anda, Maka dapat menyebabkan apa yang disebut penyakit radiasi akut, dan itu akan memakan waktu lama untuk pemulihan," tambah Robertson.
Insiden ini terjadi ketika perusahaan mencoba memperbaiki reputasinya di Australia setelah dilanda reaksi keras karena menghancurkan tempat perlindungan batu Aborigin yang sakral di Australia Barat. Rio Tinto meledakkan tempat penampungan batu berusia 46.000 tahun di Ngarai Juukan untuk memperluas tambang bijih besi.
Insiden itu memicu protes besar yang menyebabkan beberapa bos teratas perusahaan angkat kaki. Pada September 2020, kepala eksekutif saat itu Jean-Sébastien Jacques dan eksekutif senior lainnya, termasuk kepala divisi bijih besi dan hubungan perusahaannya, mengatakan mereka akan meninggalkan perusahaan.
Gurun di negara bagian itu merupakan lokasi terpencil dan salah satu tempat berpenduduk paling sedikit di Australia. Hanya satu dari lima penduduk Australia Barat yang tinggal di luar Perth, ibu kota negara bagian ini.
Baca Juga
Namun para pejabat mengatakan, mereka khawatir seseorang dapat mengambil kapsul itu, dan tidak mengetahui apa itu.
"Jika Anda melakukan kontak atau memilikinya cukup dekat dengan Anda, maka bisa menimbulkan kerusakan kulit, termasuk luka bakar... dan jika berada cukup lama di dekat Anda, Maka dapat menyebabkan apa yang disebut penyakit radiasi akut, dan itu akan memakan waktu lama untuk pemulihan," tambah Robertson.
Insiden ini terjadi ketika perusahaan mencoba memperbaiki reputasinya di Australia setelah dilanda reaksi keras karena menghancurkan tempat perlindungan batu Aborigin yang sakral di Australia Barat. Rio Tinto meledakkan tempat penampungan batu berusia 46.000 tahun di Ngarai Juukan untuk memperluas tambang bijih besi.
Insiden itu memicu protes besar yang menyebabkan beberapa bos teratas perusahaan angkat kaki. Pada September 2020, kepala eksekutif saat itu Jean-Sébastien Jacques dan eksekutif senior lainnya, termasuk kepala divisi bijih besi dan hubungan perusahaannya, mengatakan mereka akan meninggalkan perusahaan.
(akr)
tulis komentar anda