Tahun 2023 Ujian Bagi Ekonomi RI, KSSK Gelar Rapat Hari Ini
Selasa, 31 Januari 2023 - 12:08 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengadakan rapat berkala KSSK I tahun 2023 pada hari ini (31/1/2023).
Di awal tahun 2023 ini, akan ada sejumlah isu yang perlu disorot dan dibahas oleh KSSK. Pertama, isu ancaman resesi yang masih belum mereda. Inflasi mulai terkendali dan harga komoditas energi mulai menurun, akan tetapi ketidakpastian masih menghantui.
Meskipun Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang lebih positif di kuartal IV-2022, disusul dengan kinerja manufaktur Eropa yang lebih positif, hal ini tidak serta merta menyurutkan ancaman resesi yang berpotensi menghantam sepertiga negara di dunia.
IMF dan beberapa lembaga internasional lainnya pun sudah menyebutkan bahwa 2023 adalah tahun yang kelam. Di tengah situasi seperti ini, Indonesia masih harus terus mempertahankan dan memperbaiki momentum pemulihan ekonomi.
Di sisi lain, kini Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) sudah ditetapkan. Implementasi UU ini pun kemudian akan menjadi PR bagi KSSK. Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati sendiri menyebut bahwa tahun 2023 adalah tahun ujian.
"Ini adalah tahun ujian bagaimana mengendalikan inflasi global, mencegah resesi terjadi, dan terus meningkatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi," ungkap Sri Mulyani, beberapa waktu lalu.
"Kita menganggap bahwa di dalam UUP2SK yang harus kita lihat adalah bagaimana akses jasa keuangan diperluas, sumber pembiayaan jangka panjang untuk pembangunan terutama pembangunan infrastruktur perlu ditingkatkan daya saing dan efisien," tambahnya.
Sebab itu, KSSK memegang tanggung jawab ekstra tahun ini, karena harus bekerja keras menjaga stabilitas ekonomi nasional khususnya sektor keuangan ditengah ujian dan tantangan-tantangan berat yang melanda di tahun 2023. Tak hanya itu, KSSK juga harus memastikan bahwa pondasi sektor keuangan Indonesia harus lebih kuat, stabil, akuntabel, dan dipercaya.
Di awal tahun 2023 ini, akan ada sejumlah isu yang perlu disorot dan dibahas oleh KSSK. Pertama, isu ancaman resesi yang masih belum mereda. Inflasi mulai terkendali dan harga komoditas energi mulai menurun, akan tetapi ketidakpastian masih menghantui.
Baca Juga
Meskipun Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang lebih positif di kuartal IV-2022, disusul dengan kinerja manufaktur Eropa yang lebih positif, hal ini tidak serta merta menyurutkan ancaman resesi yang berpotensi menghantam sepertiga negara di dunia.
IMF dan beberapa lembaga internasional lainnya pun sudah menyebutkan bahwa 2023 adalah tahun yang kelam. Di tengah situasi seperti ini, Indonesia masih harus terus mempertahankan dan memperbaiki momentum pemulihan ekonomi.
Di sisi lain, kini Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) sudah ditetapkan. Implementasi UU ini pun kemudian akan menjadi PR bagi KSSK. Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati sendiri menyebut bahwa tahun 2023 adalah tahun ujian.
"Ini adalah tahun ujian bagaimana mengendalikan inflasi global, mencegah resesi terjadi, dan terus meningkatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi," ungkap Sri Mulyani, beberapa waktu lalu.
"Kita menganggap bahwa di dalam UUP2SK yang harus kita lihat adalah bagaimana akses jasa keuangan diperluas, sumber pembiayaan jangka panjang untuk pembangunan terutama pembangunan infrastruktur perlu ditingkatkan daya saing dan efisien," tambahnya.
Sebab itu, KSSK memegang tanggung jawab ekstra tahun ini, karena harus bekerja keras menjaga stabilitas ekonomi nasional khususnya sektor keuangan ditengah ujian dan tantangan-tantangan berat yang melanda di tahun 2023. Tak hanya itu, KSSK juga harus memastikan bahwa pondasi sektor keuangan Indonesia harus lebih kuat, stabil, akuntabel, dan dipercaya.
(nng)
tulis komentar anda