PPI Konsisten Jalankan Peran Jaga Keberlangsungan Usaha Peternak
Selasa, 14 Februari 2023 - 21:45 WIB
JAKARTA - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia ( PPI ), anggota holding BUMN pangan ID Food , terus melakukan peran sebagai badan usaha yang fokus dalam memenuhi nilai ekonomi dan pelayanan masyarakat. PPI terus berupaya meningkatkan pangsa pasarnya baik di hulu maupun hilir untuk mendorong terciptanya ekosistem bisnis perdagangan logistik yang kuat.
Upaya itu dengan tidak meninggalkan nilai kebermanfaatan. Salah satunya tecermin dari ekosistem bisnis livebird (ayam hidup).
Sejauh ini, penyerapan livebird selalu dibarengi dengan penugasan dari pemerintah, dalam hal ini Badan Pangan Nasional, sebagai upaya menjaga ketersediaan, stabilitas harga, dan keberlangsungan usaha para peternak. Di antaranya dengan menghubungkan peternak dengan pelaku usaha perunggasan, salah satunya PPI, yang berperan dalam distribusi.
Nina Sulistyowati, Direktur Utama PPI, menyatakan selain penugasan pemerintah, PPI juga terus konsisten dalam menyerap livebird dari peternak sepanjang tahun 2022 dan dicanangkan terus berlanjut di tahun 2023. Sepanjang 2022, PPI secara regular telah menyerap livebird sebanyak lebih dari 90 ribu ekor atau sekitar 192.000 kg dari peternak di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Tahun ini PPI merencanakan penyerapan livebird hingga 451.000 kg sampai akhir tahun," kata Nina dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
PPI membangun ekosistem bisnis livebird sebagai bentuk sinergi dengan para pelaku usaha seperti peternak, rumah potong ayam, dan transporter. Berangkat dari kegiatan menyerap livebird dari peternak, kemudian dilanjutkan proses pemotongan dengan mitra rumah potong hewan (RPH) yang telah tersertifikasi halal, NKV, dan COA.
Selanjutnya PPI melakukan proses penyimpanan dan pendistribusian yang mengintegrasikan kekuatan sektor perdagangan-logistik perusahaan. Penjualan terdiri dari berbagai varian yaitu produk segar dan beku dalam bentuk karkas, boneless, dan produk sampingan sesuai permintaan.
”Livebird menjadi bentuk inovasi pengembangan bisnis PPI, yang melibatkan peternak menjadi mitra strategis perusahaan, sehingga nilai inklusivitas tetap terjaga. Penyerapan livebird sudah dilakukan oleh PPI sejak tahun 2020 dan berturut-turut sampai dengan 2023 ini,” jelas Nina.
Konsistensi penyerapan livebird oleh PPI sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk dapat menyeimbangkan antara pelaksanaan bisnis dengan tanggung jawab dampak sosial yang tertuang pada prioritas pertama dari 5 prioritas roadmap BUMN tahun 2020-2024 yaitu nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia.
"PPI didorong untuk berkomitmen menjadi kontributor dalam meningkatkan nilai ekonomi dan dampak sosial masyarakat Indonesia terutama di bidang ketahanan pangan, energi, dan kesehatan," tandas Nina.
Upaya itu dengan tidak meninggalkan nilai kebermanfaatan. Salah satunya tecermin dari ekosistem bisnis livebird (ayam hidup).
Sejauh ini, penyerapan livebird selalu dibarengi dengan penugasan dari pemerintah, dalam hal ini Badan Pangan Nasional, sebagai upaya menjaga ketersediaan, stabilitas harga, dan keberlangsungan usaha para peternak. Di antaranya dengan menghubungkan peternak dengan pelaku usaha perunggasan, salah satunya PPI, yang berperan dalam distribusi.
Nina Sulistyowati, Direktur Utama PPI, menyatakan selain penugasan pemerintah, PPI juga terus konsisten dalam menyerap livebird dari peternak sepanjang tahun 2022 dan dicanangkan terus berlanjut di tahun 2023. Sepanjang 2022, PPI secara regular telah menyerap livebird sebanyak lebih dari 90 ribu ekor atau sekitar 192.000 kg dari peternak di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Tahun ini PPI merencanakan penyerapan livebird hingga 451.000 kg sampai akhir tahun," kata Nina dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
PPI membangun ekosistem bisnis livebird sebagai bentuk sinergi dengan para pelaku usaha seperti peternak, rumah potong ayam, dan transporter. Berangkat dari kegiatan menyerap livebird dari peternak, kemudian dilanjutkan proses pemotongan dengan mitra rumah potong hewan (RPH) yang telah tersertifikasi halal, NKV, dan COA.
Selanjutnya PPI melakukan proses penyimpanan dan pendistribusian yang mengintegrasikan kekuatan sektor perdagangan-logistik perusahaan. Penjualan terdiri dari berbagai varian yaitu produk segar dan beku dalam bentuk karkas, boneless, dan produk sampingan sesuai permintaan.
”Livebird menjadi bentuk inovasi pengembangan bisnis PPI, yang melibatkan peternak menjadi mitra strategis perusahaan, sehingga nilai inklusivitas tetap terjaga. Penyerapan livebird sudah dilakukan oleh PPI sejak tahun 2020 dan berturut-turut sampai dengan 2023 ini,” jelas Nina.
Konsistensi penyerapan livebird oleh PPI sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk dapat menyeimbangkan antara pelaksanaan bisnis dengan tanggung jawab dampak sosial yang tertuang pada prioritas pertama dari 5 prioritas roadmap BUMN tahun 2020-2024 yaitu nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia.
"PPI didorong untuk berkomitmen menjadi kontributor dalam meningkatkan nilai ekonomi dan dampak sosial masyarakat Indonesia terutama di bidang ketahanan pangan, energi, dan kesehatan," tandas Nina.
(uka)
tulis komentar anda