Jokowi: Produksi Beras Petani dalam Waktu Dekat Capai 5,62 Juta Ton
Selasa, 28 April 2020 - 15:52 WIB
JAKARTA -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan produksi beras petani dalam waktu dekat mencapai 5,62 juta ton, oleh karena itu ia meminta Bulog untuk tetap membeli gabah dari petani dengan insentif harga yang layak
"Kita meminta jajaran menteri untuk mewaspadai musim kemarau 2020 serta menjaga produksi petani," ujar Jokowi di Jakarta, Selasa (28/4/2020).
Dia melanjutkan akan terus melakukan manajemen pengelolaan beras dengan sebaik-baiknya. Sebab, hal ini sangat penting bagi Indonesia untuk mengantisipasi krisis pangan yang diprediksi terjadi karena pandemi virus corona atau Covid-19. "Manajemen pengelolaan beras di dalam negeri menjadi kunci penting bagi antisipasi dan mitigasi dari krisis pangan yang beberapa bulan ini disampaikan oleh FAO," katanya
Jokowi pun meminta jajaran menteri terkait untuk mengkalkulasi kemungkinan terjadi kemarau panjang di 2020, meskipun menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak akan terjadi cuaca ekstrem. "Tapi harus diwaspadai terutama yang berkaitan dengan ketersediaan beras nasional kita," kata Presiden.
Jokowi juga menegaskan komitmen untuk menjaga produksi pangan agar tetap berjalan normal. "Pastikan juga agar petani tetap berproduksi dengan menerapkam protokol kesehatan yang baik dan program stimulius ekonomi betul-betul bisa juga menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita, artinya menjangkau petani kita," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan produksi beras petani dalam waktu dekat mencapai 5,62 juta ton, oleh karena itu ia meminta Bulog untuk tetap membeli gabah dari petani dengan insentif harga yang layak
"Kita meminta jajaran menteri untuk mewaspadai musim kemarau 2020 serta menjaga produksi petani," ujar Jokowi di Jakarta, Selasa (28/4/2020).
Dia melanjutkan akan terus melakukan manajemen pengelolaan beras dengan sebaik-baiknya. Sebab, hal ini sangat penting bagi Indonesia untuk mengantisipasi krisis pangan yang diprediksi terjadi karena pandemi virus corona atau Covid-19. "Manajemen pengelolaan beras di dalam negeri menjadi kunci penting bagi antisipasi dan mitigasi dari krisis pangan yang beberapa bulan ini disampaikan oleh FAO," katanya
Jokowi pun meminta jajaran menteri terkait untuk mengkalkulasi kemungkinan terjadi kemarau panjang di 2020, meskipun menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak akan terjadi cuaca ekstrem. "Tapi harus diwaspadai terutama yang berkaitan dengan ketersediaan beras nasional kita," kata Presiden.
Jokowi juga menegaskan komitmen untuk menjaga produksi pangan agar tetap berjalan normal. "Pastikan juga agar petani tetap berproduksi dengan menerapkam protokol kesehatan yang baik dan program stimulius ekonomi betul-betul bisa juga menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita, artinya menjangkau petani kita," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda