3 Negara Berpenghasilan Rendah yang Pernah Berutang ke China
Rabu, 15 Februari 2023 - 19:09 WIB
JAKARTA - Terdapat sejumlah negara berpenghasilan rendah yang pernah berutang ke China. Pada perkembangannya, China muncul sebagai salah satu kreditur resmi terbesar di dunia.
Dalam kebijakannya, mereka biasa menyasar negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dalam hal ini tak jarang pinjaman luar negeri China ini memicu tuduhan ‘Diplomasi Jebakan Utang’. Namun, tetap saja Beijing bersikukuh bahwa hal tersebut tidak seburuk asumsi para kritikus ini.
Baca juga : Negara-negara Ini Disebut-sebut Jadi Korban Jebakan Utang China
Berikut beberapa negara berpenghasilan rendah yang pernah berutang ke China.
1. Zambia
Zambia merupakan sebuah negara yang berada di kawasan Afrika. Negara ini bertetangga dengan Tanzania di timur laut, Zimbabwe dan Botswana di selatan, serta Angola di bagian barat.
Mengutip laman Foreign Policy, Rabu (15/2/2023), Zambia menjadi negara Afrika pertama yang gagal bayar utang selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Pada tahun 2020, mereka mangkir dari pembayaran utang luar negerinya yang diperkirakan mencapai USD17,3 miliar. Dalam hal ini, Zambia meminta keringanan sebesar USD8,4 miliar dari para kreditur asingnya, termasuk China.
China diketahui sebagai salah satu kreditur terbesar Zambia dengan nilai sekitar USD6 miliar. Melihat riwayatnya, utang Beijing biasa digunakan untuk pembangunan infrastruktur sejak 1970-an.
Dalam kebijakannya, mereka biasa menyasar negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dalam hal ini tak jarang pinjaman luar negeri China ini memicu tuduhan ‘Diplomasi Jebakan Utang’. Namun, tetap saja Beijing bersikukuh bahwa hal tersebut tidak seburuk asumsi para kritikus ini.
Baca juga : Negara-negara Ini Disebut-sebut Jadi Korban Jebakan Utang China
Berikut beberapa negara berpenghasilan rendah yang pernah berutang ke China.
1. Zambia
Zambia merupakan sebuah negara yang berada di kawasan Afrika. Negara ini bertetangga dengan Tanzania di timur laut, Zimbabwe dan Botswana di selatan, serta Angola di bagian barat.
Mengutip laman Foreign Policy, Rabu (15/2/2023), Zambia menjadi negara Afrika pertama yang gagal bayar utang selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Pada tahun 2020, mereka mangkir dari pembayaran utang luar negerinya yang diperkirakan mencapai USD17,3 miliar. Dalam hal ini, Zambia meminta keringanan sebesar USD8,4 miliar dari para kreditur asingnya, termasuk China.
China diketahui sebagai salah satu kreditur terbesar Zambia dengan nilai sekitar USD6 miliar. Melihat riwayatnya, utang Beijing biasa digunakan untuk pembangunan infrastruktur sejak 1970-an.
tulis komentar anda