Perluas Jaringan Bisnis, PTPN III Gandeng 2 Mitra Global Asal Korea Selatan
Rabu, 15 Februari 2023 - 19:51 WIB
JAKARTA - Holding BUMN Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) berhasil menjalin kerja sama dengan dua perusahaan Korea Selatan sekaligus, yaitu Korea Management Association Consultants, Inc. (KMAC) dan POSCO International Corporation (POSCO). Penandatanganan kerja sama (MoU) dilakukan oleh Wakil Direktur Utama PTPN III Denaldy Mulino Mauna pada 9 dan 10 Februari kemarin saat kunjungan ke Korea.
Kerja sama dengan KMAC yang merupakan asosiasi konsultan bisnis dalam pengembangan dan inovasi manajemen, bertujuan untuk pengembangan usaha di bidang bisnis perkebunan, EBT , dan pengembangan green industrial cluster. Kerja sama dengan POSCO yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, nikel, baja, infrastuktur, hidrogen dan agrobisnis, bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis perkebunan kelapa sawit, pembangunan pabrik minyak goreng dan pabrik pupuk NPK serta perdagangan produk hilir kelapa sawit, khususnya minyak goreng dan biodiesel.
"Dalam rangka pengembangan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, PTPN perlu bekerja sama dengan mitra yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis berskala global," kata Denaldy, dalam keterangannya, Rabu (15/2/2023).
Menurut Denaldy, kerja sama dengan KMAC diharapkan dapat menyusun studi kelayakan (FS) pengembangan biopelet tandan kosong sawit di KEK Sei Mangkei dengan investor dari Korea Selatan. KMAC juga diharapkan dapat membantu PTPN dalam menciptakan green industrial cluster Sei Mangkei layaknya Eco Industrial Park (EIP) yang telah banyak dikembangkan pada kawasan-kawasan industri di Korea Selatan.
“Tahap selanjutnya, setelah dilakukan MoU dengan POSCO, dapat ditindaklanjuti dengan studi bersama pengembangan pabrik pupuk NPK, pengembangan bisnis minyak goreng dan biodiesel serta perdagangan produk hilir kelapa sawit,” tambah Denaldy.
Dalam lawatannya di Korea Selatan, Denaldy juga berkunjung ke GS Caltex dan Hyundai Oilbank dalam rencana pengembangan EBT termasuk Biodiesel & HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) / SAF (Sustainable Aviation Fuel).
Saat ini PTPN III sedang melaksanakan transformasi bisnis grup usaha menjadi tiga sub holding, yakni PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo sebagai bentuk implementasi program strategis nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Transformasi ini bertujuan agar PTPN Group dapat menjadi perusahan kelas dunia yang mempunyai nilai jual dan daya saing di kancah dunia internasional.
Dalam pencapaian menjadi perusahaan perkebunan berkelas dunia dan dikenal masyarakat luas, PTPN melalui PalmCo sedang berproses melakukan initial public offering (IPO) dan ditargetkan dapat melantai di bursa pada tahun ini.
Dengan terdaftarnya PalmCo di bursa efek Indonesia, diharapkan semakin banyak investor dan publik yang memahami dan mengenal PTPN Group lebih baik. Sejalan dengan proses pelaksanaan IPO, dalam lawatannya di Korea Selatan, Denaldy juga melakukan kunjungan pre-market sounding IPO kepada perusahaan sekuritas dan pengelola aset terbesar di Korea Selatan yaitu Midas Asset dan Meritz Asset Management.
Kerja sama dengan KMAC yang merupakan asosiasi konsultan bisnis dalam pengembangan dan inovasi manajemen, bertujuan untuk pengembangan usaha di bidang bisnis perkebunan, EBT , dan pengembangan green industrial cluster. Kerja sama dengan POSCO yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi, nikel, baja, infrastuktur, hidrogen dan agrobisnis, bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis perkebunan kelapa sawit, pembangunan pabrik minyak goreng dan pabrik pupuk NPK serta perdagangan produk hilir kelapa sawit, khususnya minyak goreng dan biodiesel.
"Dalam rangka pengembangan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, PTPN perlu bekerja sama dengan mitra yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis berskala global," kata Denaldy, dalam keterangannya, Rabu (15/2/2023).
Menurut Denaldy, kerja sama dengan KMAC diharapkan dapat menyusun studi kelayakan (FS) pengembangan biopelet tandan kosong sawit di KEK Sei Mangkei dengan investor dari Korea Selatan. KMAC juga diharapkan dapat membantu PTPN dalam menciptakan green industrial cluster Sei Mangkei layaknya Eco Industrial Park (EIP) yang telah banyak dikembangkan pada kawasan-kawasan industri di Korea Selatan.
“Tahap selanjutnya, setelah dilakukan MoU dengan POSCO, dapat ditindaklanjuti dengan studi bersama pengembangan pabrik pupuk NPK, pengembangan bisnis minyak goreng dan biodiesel serta perdagangan produk hilir kelapa sawit,” tambah Denaldy.
Dalam lawatannya di Korea Selatan, Denaldy juga berkunjung ke GS Caltex dan Hyundai Oilbank dalam rencana pengembangan EBT termasuk Biodiesel & HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) / SAF (Sustainable Aviation Fuel).
Saat ini PTPN III sedang melaksanakan transformasi bisnis grup usaha menjadi tiga sub holding, yakni PalmCo, SugarCo, dan SupportingCo sebagai bentuk implementasi program strategis nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Transformasi ini bertujuan agar PTPN Group dapat menjadi perusahan kelas dunia yang mempunyai nilai jual dan daya saing di kancah dunia internasional.
Dalam pencapaian menjadi perusahaan perkebunan berkelas dunia dan dikenal masyarakat luas, PTPN melalui PalmCo sedang berproses melakukan initial public offering (IPO) dan ditargetkan dapat melantai di bursa pada tahun ini.
Baca Juga
Dengan terdaftarnya PalmCo di bursa efek Indonesia, diharapkan semakin banyak investor dan publik yang memahami dan mengenal PTPN Group lebih baik. Sejalan dengan proses pelaksanaan IPO, dalam lawatannya di Korea Selatan, Denaldy juga melakukan kunjungan pre-market sounding IPO kepada perusahaan sekuritas dan pengelola aset terbesar di Korea Selatan yaitu Midas Asset dan Meritz Asset Management.
(uka)
tulis komentar anda