David Malpass: Pemimpin Bank Dunia yang Sempat Menyangkal Perubahan Iklim Umumkan Mundur
Kamis, 16 Februari 2023 - 07:41 WIB
NEW YORK - Presiden Bank Dunia akan mundur dari jabatannya pada Juni, meninggalkan organisasi itu hampir setahun sebelum masa jabatannya akan berakhir. David Malpass mengumumkan keputusannya di media sosial, tanpa memberikan alasan spesifik kepergiannya.
Pilihan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu sempat dikritik usai penyangkal adanya perubahan iklim. Tahun lalu, Gedung Putih menegurnya setelah dia mengatakan dia tidak tahu apakah bahan bakar fosil mendorong perubahan iklim . Dia kemudian meminta maaf atas pernyataan tersebut.
Malpass memulai masa jabatan lima tahunnya pada April 2019, setelah bertugas di Departemen Keuangan AS selama pemerintahan Trump. Dalam sebuah pernyataan, Malpass mengaku bangga dengan apa yang telah dia capai di bank, yang mengawasi miliaran dolar terkait pinjaman ke negara-negara berkembang setiap tahun.
Dia menambahkan bahwa pembiayaan "termasuk pembiayaan iklim" telah mencapai rekor tertinggi di bawah kepemimpinannya.
"Pada akhir tahun fiskal, kami akan berada di posisi yang baik untuk menampilkan keberlanjutan dengan lebih jelas dalam misi Grup Bank Dunia, menyelaraskan misi dengan sumber daya, dan menggerakkan evolusi yang efektif untuk meningkatkan dampak institusi terhadap orang-orang di negara berkembang," tulisnya dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di LinkedIn.
Malpass, yang skeptis terhadap lembaga multilateral telah lama dipandang sebagai pilihan kontroversial untuk memimpin Bank Dunia.
Pada sebuah acara pada bulan September, mantan Wakil Presiden AS, Al Gore menyerukan penggantinya. Dimana Ia mengatakan, bank dunia tidak melakukan cukup banyak upaya untuk mengumpulkan dana dalam mengatasi masalah iklim dan "konyol memiliki penyangkal iklim sebagai kepala Bank Dunia."
Kemudian saat diminta tanggapannya, Malpass justru membela diri, tetapi Ia menolak mengatakan bahwa bahan bakar fosil menyebabkan perubahan iklim. Dalam wawancara berikutnya, dia mengatakan dia tidak melakukan pekerjaan dengan baik dan bahwa emisi buatan manusia "jelas" berkontribusi.
Pilihan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu sempat dikritik usai penyangkal adanya perubahan iklim. Tahun lalu, Gedung Putih menegurnya setelah dia mengatakan dia tidak tahu apakah bahan bakar fosil mendorong perubahan iklim . Dia kemudian meminta maaf atas pernyataan tersebut.
Malpass memulai masa jabatan lima tahunnya pada April 2019, setelah bertugas di Departemen Keuangan AS selama pemerintahan Trump. Dalam sebuah pernyataan, Malpass mengaku bangga dengan apa yang telah dia capai di bank, yang mengawasi miliaran dolar terkait pinjaman ke negara-negara berkembang setiap tahun.
Dia menambahkan bahwa pembiayaan "termasuk pembiayaan iklim" telah mencapai rekor tertinggi di bawah kepemimpinannya.
"Pada akhir tahun fiskal, kami akan berada di posisi yang baik untuk menampilkan keberlanjutan dengan lebih jelas dalam misi Grup Bank Dunia, menyelaraskan misi dengan sumber daya, dan menggerakkan evolusi yang efektif untuk meningkatkan dampak institusi terhadap orang-orang di negara berkembang," tulisnya dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di LinkedIn.
Malpass, yang skeptis terhadap lembaga multilateral telah lama dipandang sebagai pilihan kontroversial untuk memimpin Bank Dunia.
Baca Juga
Pada sebuah acara pada bulan September, mantan Wakil Presiden AS, Al Gore menyerukan penggantinya. Dimana Ia mengatakan, bank dunia tidak melakukan cukup banyak upaya untuk mengumpulkan dana dalam mengatasi masalah iklim dan "konyol memiliki penyangkal iklim sebagai kepala Bank Dunia."
Kemudian saat diminta tanggapannya, Malpass justru membela diri, tetapi Ia menolak mengatakan bahwa bahan bakar fosil menyebabkan perubahan iklim. Dalam wawancara berikutnya, dia mengatakan dia tidak melakukan pekerjaan dengan baik dan bahwa emisi buatan manusia "jelas" berkontribusi.
tulis komentar anda