Wall Street Berakhir Turun Tajam Imbas Inflasi AS Memicu Kekhawatiran
Jum'at, 17 Februari 2023 - 06:49 WIB
JAKARTA - Wall Street ditutup turun tajam pada perdagangan Kamis (16/2/2023) waktu setempat, setelah data inflasi yangtak terduga dan penurunan klaim pengangguran mingguan menambah kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS atau The Fed akan terus menaikkan suku bunga untuk menjinakkan harga tinggi.
Seperti dilansir Reuters, indeks S&P 500 turun 1,38% menjadi 4.090,51. Penurunan juga terjadi pada Nasdaq hingga mencapai 1,78% ke posisi 11.855,83, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 1,26% menjadi 33.696,39.
Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan kenaikan harga produsen tertinggi dalam tujuh bulan di bulan Januari karena biaya produk energi melonjak.
Hal itu juga memperlihatkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu, menawarkan lebih banyak bukti bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.
Data ekonomi pada hari Kamis dan laporan lainnya minggu ini melukiskan gambaran inflasi yang masih membandel dan ekonomi yang tetap relatif kuat dalam menghadapi kampanye kenaikan suku bunga Fed.
"Dengan data seperti ini, Fed akan terus menaikkan suku bunga, dan tidak ada dari kita yang menginginkannya," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.
"Setidaknya ada bisikan sekarang tentang kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan berikutnya," sambungnya.
Seperti dilansir Reuters, indeks S&P 500 turun 1,38% menjadi 4.090,51. Penurunan juga terjadi pada Nasdaq hingga mencapai 1,78% ke posisi 11.855,83, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 1,26% menjadi 33.696,39.
Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan kenaikan harga produsen tertinggi dalam tujuh bulan di bulan Januari karena biaya produk energi melonjak.
Hal itu juga memperlihatkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu, menawarkan lebih banyak bukti bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.
Data ekonomi pada hari Kamis dan laporan lainnya minggu ini melukiskan gambaran inflasi yang masih membandel dan ekonomi yang tetap relatif kuat dalam menghadapi kampanye kenaikan suku bunga Fed.
"Dengan data seperti ini, Fed akan terus menaikkan suku bunga, dan tidak ada dari kita yang menginginkannya," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.
"Setidaknya ada bisikan sekarang tentang kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan berikutnya," sambungnya.
Baca Juga
Lihat Juga :
tulis komentar anda