Tabungan Masyarakat Rp690 Triliun Ngendon di Bank, Jokowi: Segera Belanjakan!
Kamis, 23 Februari 2023 - 12:03 WIB
Terkait event seni dan olahraga, diperkirakan di tahun 2023 ada kurang lebih 3.000-an event olah raga dan seni, yang dinilainya bagus untuk ekonomi RI. "Sehingga, kemarin saya sudah titip ke Kapolri dan sekarang saya ketemu gubernur, wakil gubernur, dan sekda, untuk izin-izin masalah ini jangan ada yang dihambat," ucapnya.
Hal ini karena menyangkut belanja masyarakat yang ditahan Rp690 triliun agar bisa keluar. Bahkan, menurutnya tidak apa-apa jika dana tersebut digunakan untuk nonton konser, nonton sepakbola, atau entah makan di warung, PKL, belanja kaos, atau event olahraga.
"Karena problemnya setelah saya ketemu bersama EO itu kecepatan kita memberi izin itu sangat kurang. 2 hari sebelum hari H, izin baru keluar, 3 hari sebelum hari H izin baru keluar, saya sudah perintahkan Kapolri izin sebulan sebelumnya sudah harus keluar, syukur bisa 2 bulan sebelumnya, sehingga yang memiliki acara bisa mempromosikan acara dengan baik, bukan 2 hari sebelumnya," tegas Jokowi.
Dia mengatakan bahwa baru 2 hari yang lalu hal tersebut disepakati. Sehingga, dia meminta pemda yang berwenang memberi izin, disampaikan agar juga sebulan sebelumnya.
"Juga yang berkaitan dengan wisata desa, wisata di daerah itu dibuka, jangan lagi ada yang mengerem masalah itu. Ini juga menyangkut belanja konsumsi masyarakat konsumsi rumah tangga, hati-hati mengenai ini, kelihatannya sepele tapi jangan sampai Rp690 triliun itu tetap ngendon ditabung di bank. Tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi," tegasnya lagi.
Dia berpesan pada pemda agar memperbaiki dan mempromosikan yang namanya wisata di kampung, di desa, dan di daerah. Dia juga minta dipromosikan agar masyarakat datang ke tempat itu untuk membelanjakan uangnya, sehingga juga mendorong UMKM yang berjualan di situ agar masyarakat belanja sebanyak-banyaknya.
"Rumusnya justru kita dorong masyarakat untuk belanja, bukan hemat saat ini, karena kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan kalau bisa justru naik," pungkas Jokowi.
Hal ini karena menyangkut belanja masyarakat yang ditahan Rp690 triliun agar bisa keluar. Bahkan, menurutnya tidak apa-apa jika dana tersebut digunakan untuk nonton konser, nonton sepakbola, atau entah makan di warung, PKL, belanja kaos, atau event olahraga.
"Karena problemnya setelah saya ketemu bersama EO itu kecepatan kita memberi izin itu sangat kurang. 2 hari sebelum hari H, izin baru keluar, 3 hari sebelum hari H izin baru keluar, saya sudah perintahkan Kapolri izin sebulan sebelumnya sudah harus keluar, syukur bisa 2 bulan sebelumnya, sehingga yang memiliki acara bisa mempromosikan acara dengan baik, bukan 2 hari sebelumnya," tegas Jokowi.
Dia mengatakan bahwa baru 2 hari yang lalu hal tersebut disepakati. Sehingga, dia meminta pemda yang berwenang memberi izin, disampaikan agar juga sebulan sebelumnya.
"Juga yang berkaitan dengan wisata desa, wisata di daerah itu dibuka, jangan lagi ada yang mengerem masalah itu. Ini juga menyangkut belanja konsumsi masyarakat konsumsi rumah tangga, hati-hati mengenai ini, kelihatannya sepele tapi jangan sampai Rp690 triliun itu tetap ngendon ditabung di bank. Tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi," tegasnya lagi.
Dia berpesan pada pemda agar memperbaiki dan mempromosikan yang namanya wisata di kampung, di desa, dan di daerah. Dia juga minta dipromosikan agar masyarakat datang ke tempat itu untuk membelanjakan uangnya, sehingga juga mendorong UMKM yang berjualan di situ agar masyarakat belanja sebanyak-banyaknya.
"Rumusnya justru kita dorong masyarakat untuk belanja, bukan hemat saat ini, karena kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan kalau bisa justru naik," pungkas Jokowi.
(akr)
tulis komentar anda