Tumbuh 65,1%, Sucofindo Bukukan Laba Bersih Rp351,5 Miliar di 2022
Selasa, 28 Februari 2023 - 14:18 WIB
JAKARTA - PT Sucofindo mencatatkan kinerja keuangan positif dengan perolehan laba bersih sebesar Rp351,5 miliar, atau tumbuh 65,1% sepanjang tahun 2022. Di tahun yang sama, Sucofindo membukukan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun, naik 8,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu terungkap dalam laporan Evaluasi Kinerja PT Sucofindo Tahun 2022 yang disampaikan dalam perhelatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2023 di Bandung, akhir pekan lalu. Asisten Deputi Klaster Manufaktur Kementerian BUMN Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari mengapresiasi capaian tersebut.
"Kami berharap Sucofindo dapat menjaga tren pertumbuhan kinerja melalui percepatan implementasi program kerja tahun 2023 dan penyiapan strategi akselerasi pencapaian target kinerja tahun 2024, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap kinerja IDSurvey," ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (28/2/2023).
Sementara, Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau Ketua IDSurvey Arisudono mengatakan bahwa dalam menjamin akselerasi pertumbuhan dan daya saing IDSurvey, pengembangan bisnis Sucofino perlu diarahkan pada pengembangan layanan dengan konten teknologi yang memberi nilai tambah untuk pelanggan.
"Nilai tambah ini perlu diperhatikan pada sektor-sektor prioritas termasuk sektor lingkungan antara lain validasi dan verifikasi gas rumah kaca), manufaktur, infrastruktur, pangan, otomotif, antara lain pengembangan jasa bagi ekosistem mobil listrik dan life science," ujarnya.
Komisaris Utama Sucofindo Veri Anggrijono menambahkan, perseroan dapat mengambil peluang dengan layanan jasa TIC (Testing, Inspection, and Certification) berbasis digital. "Selain peluang digital, perkembangan bisnis dengan skema keberlanjutan mampu menjadi peluang bagi Sucofindo dan IDSurvey, khususnya dalam mengembangkan jasa berbasis sosial dan lingkungan," tuturnya.
Sementara itu, dalam menjawab tantangan di tahun 2023, Direktur Utama Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi berbasis teknologi dan layanan berkelanjutan. "Sucofindo tetap konsisten mengembangkan layanan teknologi di seluruh portofolio bisnis. Hal ini sejalan dengan sasaran Sucofindo menuju Digital TIC Company," jelasnya.
Mas Wigrantoro menambahkan bahwa dalam implementasi layanan berkelanjutan dan industri hijau, Sucofindo mampu melayani sebagai peranan Lembaga Verifikasi dan Validasi (LVV) terhadap informasi lingkungan terhadap emisi gas rumah kaca (GRK), verifikasi environmental, social, and governance (ESG) footprint, verifikasi energy transition mechanism (ETM), dan layanan konsultan eco framewok.
"Kami optimis dapat meningkatkan kinerja di tahun 2023. Melalui rencana strategis kedepannya mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, kontribusi nilai tambah, daya saing, dan keberlanjutan industri nasional," tandasnya.
Hal itu terungkap dalam laporan Evaluasi Kinerja PT Sucofindo Tahun 2022 yang disampaikan dalam perhelatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2023 di Bandung, akhir pekan lalu. Asisten Deputi Klaster Manufaktur Kementerian BUMN Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari mengapresiasi capaian tersebut.
"Kami berharap Sucofindo dapat menjaga tren pertumbuhan kinerja melalui percepatan implementasi program kerja tahun 2023 dan penyiapan strategi akselerasi pencapaian target kinerja tahun 2024, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap kinerja IDSurvey," ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (28/2/2023).
Sementara, Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau Ketua IDSurvey Arisudono mengatakan bahwa dalam menjamin akselerasi pertumbuhan dan daya saing IDSurvey, pengembangan bisnis Sucofino perlu diarahkan pada pengembangan layanan dengan konten teknologi yang memberi nilai tambah untuk pelanggan.
"Nilai tambah ini perlu diperhatikan pada sektor-sektor prioritas termasuk sektor lingkungan antara lain validasi dan verifikasi gas rumah kaca), manufaktur, infrastruktur, pangan, otomotif, antara lain pengembangan jasa bagi ekosistem mobil listrik dan life science," ujarnya.
Komisaris Utama Sucofindo Veri Anggrijono menambahkan, perseroan dapat mengambil peluang dengan layanan jasa TIC (Testing, Inspection, and Certification) berbasis digital. "Selain peluang digital, perkembangan bisnis dengan skema keberlanjutan mampu menjadi peluang bagi Sucofindo dan IDSurvey, khususnya dalam mengembangkan jasa berbasis sosial dan lingkungan," tuturnya.
Sementara itu, dalam menjawab tantangan di tahun 2023, Direktur Utama Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi berbasis teknologi dan layanan berkelanjutan. "Sucofindo tetap konsisten mengembangkan layanan teknologi di seluruh portofolio bisnis. Hal ini sejalan dengan sasaran Sucofindo menuju Digital TIC Company," jelasnya.
Mas Wigrantoro menambahkan bahwa dalam implementasi layanan berkelanjutan dan industri hijau, Sucofindo mampu melayani sebagai peranan Lembaga Verifikasi dan Validasi (LVV) terhadap informasi lingkungan terhadap emisi gas rumah kaca (GRK), verifikasi environmental, social, and governance (ESG) footprint, verifikasi energy transition mechanism (ETM), dan layanan konsultan eco framewok.
"Kami optimis dapat meningkatkan kinerja di tahun 2023. Melalui rencana strategis kedepannya mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, kontribusi nilai tambah, daya saing, dan keberlanjutan industri nasional," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda