Dihantam Corona, 60 Persen Industri Menderita
Selasa, 28 April 2020 - 17:02 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa dampak pandemi virus corona (Covid-19) telah memukul seluruh industri yang ada di tanah air. Dari hasil pemetaan menunjukkan 60% industri suffer, sedangkan 40% dalam kondisi moderat dan high demand.
Sekjen Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, saat ini kondisi industri itu mengalami y pembayaran. Selain itu kontrak yang sudah ada banyak yang dibatalkan. "Penurunan produksi itu membuat banyak perkerja yang dirumahkan," kata Achmad dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (28/4/2020).
Selain itu lanjut Achmad, kenaikan kurs dolar AS terhadap rupiah juga telah memukul industri dalam negeri. Hal itu diperparah dengan keterbatasan akses kepada negara importir. "Beban industri semakin berat karena mengalami kesulitan transportasi logistik dan mahalnya harga bahan baku," terangnya
Dia menambahkan, bahwa sektor-sektor yang paling terdampak harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Sektor tersebut seperti industri semen, elektronika dan telematika, industri perdagangan roda empat dan dua, serta industri tekstil.
Adapun, untuk sektor industri yang memiliki permintaan yang masih tinggi adalah sektor alat pelindung diri, alat kesehatan dan ethanol, industri farmasi dan fitofarmaka serta industri makanan dan minuman.
Sekjen Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, saat ini kondisi industri itu mengalami y pembayaran. Selain itu kontrak yang sudah ada banyak yang dibatalkan. "Penurunan produksi itu membuat banyak perkerja yang dirumahkan," kata Achmad dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (28/4/2020).
Selain itu lanjut Achmad, kenaikan kurs dolar AS terhadap rupiah juga telah memukul industri dalam negeri. Hal itu diperparah dengan keterbatasan akses kepada negara importir. "Beban industri semakin berat karena mengalami kesulitan transportasi logistik dan mahalnya harga bahan baku," terangnya
Dia menambahkan, bahwa sektor-sektor yang paling terdampak harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Sektor tersebut seperti industri semen, elektronika dan telematika, industri perdagangan roda empat dan dua, serta industri tekstil.
Adapun, untuk sektor industri yang memiliki permintaan yang masih tinggi adalah sektor alat pelindung diri, alat kesehatan dan ethanol, industri farmasi dan fitofarmaka serta industri makanan dan minuman.
(akr)
tulis komentar anda