Kejar Target Produksi Timah 35%, Ini Tantangan yang Dihadapi TINS
Rabu, 01 Maret 2023 - 07:57 WIB
JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) dihadapkan pada beberapa tantangan dalam mengejar target peningkatan produksi bijih timah mencapai 35% pada 2023. Sebelumnya sepanjang tahun 2022, produksi TINS tercatat mencapai sekitar 20 ribu ton.
"Kita dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) tahun ini target naik sekitar 33% - 35% ke 26 ribu sekian," kata Direktur Operasi TINS, Purwoko di TINS Gallery, Senin (27/2).
Sementara itu tantangan yang harus dihadapi TINS yakni belum berjalannya ekosistem timah nasional dengan baik. Dimana untuk komoditas belum memiliki standar harga , seperti halnya batu bara ataupun nikel.
Kondisi tadi membuat TINS haru bekerja ekstra dalam mengejar target produksi. Belum lagi masih terjadinya praktik tambang ilegal pada wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) TINS.
Meski demikian, Purwoko memastikan pihaknya tetap berupaya menggenjot produksi untuk tahun ini. Selain memaksimalkan peluang eksplorasi darat, TINS juga mulai mengincar eksplorasi laut.
"Kita masih punya beberapa potensi di laut cuma kita bertahap dulu, darat dulu. Darat dan laut kira-kira situasi sama cuma kita perlu usaha besar untuk pengembangan darat karena eksplorasi mulai bergeser ke batuan," terang Purwoko.
Selain itu, TINS pun juga tengah mengkaji peluang pemanfaatan kembali lahan-lahan tambang yang sudah tidak terpakai.
Purwoko mengungkapkan, untuk tahun ini TINS memproyeksikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) dikisaran USD25.000 hingga USD30.000 per metrik ton.
"Kita dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) tahun ini target naik sekitar 33% - 35% ke 26 ribu sekian," kata Direktur Operasi TINS, Purwoko di TINS Gallery, Senin (27/2).
Sementara itu tantangan yang harus dihadapi TINS yakni belum berjalannya ekosistem timah nasional dengan baik. Dimana untuk komoditas belum memiliki standar harga , seperti halnya batu bara ataupun nikel.
Kondisi tadi membuat TINS haru bekerja ekstra dalam mengejar target produksi. Belum lagi masih terjadinya praktik tambang ilegal pada wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) TINS.
Meski demikian, Purwoko memastikan pihaknya tetap berupaya menggenjot produksi untuk tahun ini. Selain memaksimalkan peluang eksplorasi darat, TINS juga mulai mengincar eksplorasi laut.
"Kita masih punya beberapa potensi di laut cuma kita bertahap dulu, darat dulu. Darat dan laut kira-kira situasi sama cuma kita perlu usaha besar untuk pengembangan darat karena eksplorasi mulai bergeser ke batuan," terang Purwoko.
Selain itu, TINS pun juga tengah mengkaji peluang pemanfaatan kembali lahan-lahan tambang yang sudah tidak terpakai.
Purwoko mengungkapkan, untuk tahun ini TINS memproyeksikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) dikisaran USD25.000 hingga USD30.000 per metrik ton.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda