Sukses di 2022, Tahun Ini Pos Indonesia Lanjutkan Transformasi Digital

Rabu, 01 Maret 2023 - 15:36 WIB
Jika dilihat pada penyaluran bansos ini, Pos Indonesia tidak jauh dari perbankan. Untuk sekali penyaluran Pos Indonesia menyalurkan kepada sekitar lebih dari 20 juta penerima.

“Sejujurnya untuk penerima ini setelah kita lakukan cleansing data, validasi, dan penetapan dari Kemensos, sebelum kami bayarkan para penerima dibuatkan rekening karena terkoneksi dengan monitoring sistem negara. Setelah penerima memiliki rekening, kami memberikan nilai lebih misalnya bisa melakukan pembayaran mendekati lokasi penerima, atau penerima tertentu (difabel, lansia, sedang sakit) bisa diantar langsung. Jika mereka juga memiliki akun Pospay maka sudah seperti perbankan,” jelasnya.

Guna memperlancar penyaluran bansos, Pos Indonesia menyiapkan aplikasi Pos Giro Cash (PGC). Sebab, akuntabilitas menjadi yang utama. Tidak hanya cepat, tapi juga tepat sasaran.

“Ini merupakan satu kesatuan bahwa dengan PGC kami bisa membayarkan kepada yang berhak, sekaligus juga bisa menjadikan dashboard untuk pemantauan berapa banyak yang sudah dibayarkan per hari di setiap daerah sampai level kelurahan. Kami bisa mengambil data berapa yang sudah terbayar. Kami juga bisa mengetahui berapa yang gagal bayar. Aplikasi yang kami bangun ini dedikasikan untuk penyaluran bansos,” katanya.

(Baca juga:Bidik City Courier, Pos Indonesia Luncurkan Produk Pos Instan)

Tahun ini Pos Indonesia berusia 277 tahun. Untuk terus bertahan hingga ratusan tahun ke depan, Pos Indonesia telah menerapkan tujuh transformasi, yakni Business Transformation, Product and Channel Transformation, Transformation Process, Technology Transformation, Human Resourch Transformation, Organization Transformation,danCulture Transformation.

Pos Indonesia melakukan tujuh transformasi agar tetap eksis dan relevan dengan perkembangan zaman. “Terkait transformasi human capital, organisasi, budaya yang menyangkut SDM, kami melakukan berbagai upaya di dalam untuk mengubah mindset SDM menjadi digital. Kita paksa dengan sistem, misalnya mengajukan cuti dengan aplikasi. Harapan kita jika insan Pos sudah mengubah mindset-nya, baru kita akan keluar,” katanya.

Secara umum bisnis jasa keuangan Pos Indonesia memiliki tiga channel, yaitu loket Kantorpos, mobile apps Pospay, dan agen. “Transaksi terbanyak di loket. Nah ini yang sedang kita geser seiring era digital, kita dorong ke aplikasi mobile apps kita Pospay,” ujarnya.

Pos Indonesia telah melakukan riset untuk mengetahui posisi Pospay di masyarakat. Hasilnya, Pospay dibutuhkan untuk menjangkau masyarakat yang tidak tersentuh layanan bank (unbankable).

“Kita coba lakukan penelitian terkait positioning produk kita, khususnya Pospay. Ternyata kehadiran kita untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang unbankable, tidak tersentuh layanan perbankan. Pospay hadir di sana, terutama di kota kedua dan kota ketiga. Kehadiran Pospay dalam rangka melengkapi perbankan. Pospay menjadi solusi kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan. Kita mendorong, mendukung pemerintah bagimana masyarakat bisa mendapatkan layanan transaksi keuangan,” ujar Haris.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More