Wall Street Merosot di Awal Sesi, Investor Masih Wait And See

Rabu, 01 Maret 2023 - 22:59 WIB
Wall Street dibuka jatuh pada perdagangan, Rabu (1/3) waktu setempat saat perhatian investor masih tertuju kepada suku bunga bank sentral AS alias The Fed. Foto/Dok
NEW YORK - Wall Street dibuka jatuh pada perdagangan, Rabu (1/3) waktu setempat. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat menguat cukup signifikan, mengekor ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS alias The Fed .

Dow Jones Industrial Average (DJI) melemah 0,05% ke level 32.638,87 sedangkan indeks S&P 500 (SPX) turun 0,28% di 3.958,94. Lalu Nasdaq Composite (IXIC) merosot 0,10% menjadi 11.444,58.





Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Verisk menguat 6,74% di USD182,65, Freeport-McMoran tumbuh 3,91% di USD42,57, dan Ford Motor naik 2,82% di USD12,41.

Sedangkan tiga top losers SPX yakni Monster Beverage merosot 2,42% di USD99,30, Agilent Technologies melemah 2,39% di USD138,58, dan Ross Stores turun 2,59% di USD107,68.

Imbal hasil obligasi untuk tenor 2 tahun menguat 4,83% pada Rabu, setelah menyentuh level tertingginya dalam empat bulan terakhir sebesar 4,86% di awal sesi.



Analis melihat pelaku pasar mulai mengamati potensi lonjakan inflasi di beberapa bulan ke depan, sehingga memicu kekhawatiran terhadap suku bunga yang lebih ketat.

"Pasar masih wait and see, menanti apakah imbal hasil ini akan lepas landas, atau apakah ini hanya penguatan terbatas semata," kata CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan seperti dilansir Reuters, Rabu (1/3/2023).

Konsensus pasar memperkirakan ada kenaikan suku bunga di kisaran 5,25%-5,50%. Federal Reserve dipandang akan menaikkan 25-50 bps pada pertemuannya bulan ini.

Ke depan, sejumlah data makro menanti untuk dicermati investor, seperti data tenaga kerja, hingga indeks harga konsumen sebagai indikator kebijakan The Fed.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More