Soal Ledakan Pipa Gas Nord Stream, Kremlin Menuntut Penyelidikan Terbuka

Jum'at, 10 Maret 2023 - 08:38 WIB
Laporan media Barat tentang siapa dalang di balik ledakan pipa gas Nord Stream direspons oleh Kremlin yang mengatakan, baunya seperti kejahatan yang mengerikan. Foto/Dok
MOSKOW - Laporan media Barat tentang siapa dalang di balik ledakan pipa gas Nord Stream direspons oleh Kremlin. Dimana Rusia mengaku bingung, karena pejabat Amerika Serikat (AS) dapat mengasumsikan apapun tentang serangan itu tanpa penyelidikan.



Sebelumnya Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, informasi intelijen terbaru menunjukkan kelompok pro-Ukraina berada di balik serangan sabotase pada pipa Nord Stream tahun lalu. Hal itu menurut laporan media AS, New York Times (NYT), mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya.

Mengutip intelijen melaporkan bahwa siapa yang termasuk di dalam kelompok pro-Ukraina, kemungkinan terdiri dari orang Ukraina dan Rusia. Dalam laporan tersebut menyebutkan mereka bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi pada pipa gas Nord Stream di bawah Laut Baltik antara Rusia dan Jerman, September lalu.





Siaran ARD Jerman dan surat kabar Die Zeit mengatakan, serangan itu dilakukan oleh lima pria dan satu wanita yang menyewa kapal pesiar dan menggunakan paspor palsu.

"Jelas, para penulis serangan ingin mengalihkan perhatian," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita negara RIA dan menambahkan bahwa informasi itu telah ditanamkan.

"Bagaimana pejabat Amerika bisa mengasumsikan sesuatu tanpa penyelidikan?" terang Peskov mempertanyakan.

"Paling tidak yang harus dituntut oleh negara-negara pemegang saham Nord Stream dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah penyelidikan yang mendesak dan transparan dengan partisipasi semua orang yang dapat menjelaskan," kata Peskov.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More