Soal Ledakan Pipa Gas Nord Stream, Kremlin Menuntut Penyelidikan Terbuka
Jum'at, 10 Maret 2023 - 08:38 WIB
Pemegang saham Nord Stream 1 adalah perusahaan energi negara Rusia Gazprom , Jerman Wintershall DEA AG dan E.ON, perusahaan Belanda NV Nederlandse Gasunie dan Engie Prancis.
Sementara itu Gazprom merupakan pemegang saham tunggal dalam pipa paralel Nord Stream 2, yang dibangun dengan pembiayaan dari Wintershall DEA, Engie, OMV Austria, Shell dan Uniper Jerman.
Kejahatan Mengerikan
Rusia telah berulang kali mengeluh tidak dilibatkan dalam penyelidikan Eropa soal ledakan Nord Stream.
"Kami masih belum diizinkan dalam penyelidikan. Hanya beberapa hari yang lalu kami menerima catatan tentang ini dari Denmark dan Swedia," kata Peskov.
"Ini bukan hanya aneh. Baunya seperti kejahatan yang mengerikan."
Ledakan bawah laut terjadi selang tujuh bulan setelah perang Rusia Ukraina , di zona ekonomi eksklusif Swedia dan Denmark di Laut Baltik. Kedua negara telah menyimpulkan ledakan itu disengaja, tetapi belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab.
Rusia tanpa memberikan bukti, telah berkali-kali menuduh Inggris dan Amerika Serikat meledakkan pipa, yang beberapa kali dibantah.
Pipa yang pecah dikabarkan bakal disegel dan ditutup secara permanen. Rusia disebutkan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk memperbaiki atau mengaktifkannya kembali, berdasarkan sumber yang akrab dengan rencana tersebut kepada Reuters.
Sementara itu Gazprom merupakan pemegang saham tunggal dalam pipa paralel Nord Stream 2, yang dibangun dengan pembiayaan dari Wintershall DEA, Engie, OMV Austria, Shell dan Uniper Jerman.
Kejahatan Mengerikan
Rusia telah berulang kali mengeluh tidak dilibatkan dalam penyelidikan Eropa soal ledakan Nord Stream.
"Kami masih belum diizinkan dalam penyelidikan. Hanya beberapa hari yang lalu kami menerima catatan tentang ini dari Denmark dan Swedia," kata Peskov.
"Ini bukan hanya aneh. Baunya seperti kejahatan yang mengerikan."
Ledakan bawah laut terjadi selang tujuh bulan setelah perang Rusia Ukraina , di zona ekonomi eksklusif Swedia dan Denmark di Laut Baltik. Kedua negara telah menyimpulkan ledakan itu disengaja, tetapi belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab.
Rusia tanpa memberikan bukti, telah berkali-kali menuduh Inggris dan Amerika Serikat meledakkan pipa, yang beberapa kali dibantah.
Pipa yang pecah dikabarkan bakal disegel dan ditutup secara permanen. Rusia disebutkan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk memperbaiki atau mengaktifkannya kembali, berdasarkan sumber yang akrab dengan rencana tersebut kepada Reuters.
(akr)
tulis komentar anda