CNI Group Dukung Kebijakan Hilirisasi Nikel Presiden Jokowi
Jum'at, 10 Maret 2023 - 21:49 WIB
Produk FeNi ini dapat diolah lebih Ianjut untuk memproduksi stainless steel dan produk turunannya (consuming needs). Sementara MHP merupakan produk antara untuk diolah lebih lanjut menjadi nickel sulphate yang merupakan bahan baku utama prekursor baterai (material katoda).
CNI saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk mengolah lebih lanjut FeNi menjadi nickel matte dan nickel sulphate, serta mengolah lebih kanjut MHP menjadi nickel sulphate. “Selanjutnya nickel sulphate dari 2 jalur produksi tersebut akan diolah menjadi prekursor yang merupakan bahan baku utama baterai (material katoda dan anoda baterai),” urainya.
Seluruh aktivitas industri CNI Group, kata Derian, menerapkan prinsip dan kaidah environment, social and governance (ESG). CNI berkomitmen untuk mengupayakan kegiatan produksi yang hijau dengan jejak karbon serendah mungkin.
Bahkan CNI Group juga akan mengimplementasikan program dekarbonisasi dengan berpartisipasi dalam pasar karbon dengan melakukan perdagangan karbon (carbon trading).
(Baca juga:Bangun Terminal LNG, Industri Nikel CNI Group Siap Gunakan Energi Hijau)
“Kami berkomitmen penuh pada praktik berkelanjutan dan inovasi teknologi yang ramah lingkungan, mendukung net zero emission pada 2060 dan ikut ambil bagian dalam upaya mempercepat transisi energi hijau dan menghasilkan green product. Tentunya, CNI Group akan melakukan assessment terhadap jejak karbon untuk semua aktifitas, mulai dari aktifitas pertambangan sampai dengan pemurnian nikel dan kobalt,” paparnya.
Menurut Derian, sebagai perusahaan murni swasta nasional, upaya CNI Group dalam mewujudkan hilirasi nikel melalui pembangunan smelter sangat tidak mudah, karena membutuhkan pendanaan yang tidak kecil. Namun dengan dukungan pemerintah dan perbankan nasional termasuk BUMN, proyek smelter CNI Group akhirnya terwujud.
Menurut Derian, CNI mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan sindikasi bank nasional seperti Bank Mandiri, Bank BJB, dan Bank Sulselbar dalam memberikan pembiayaan untuk pembangunan smelter line 1 RKEF CNI Group. “Selain itu, peran PLN juga sangat penting dalam menjamin pasokan listrik bagi smelter kami baik untuk saat ini maupun dimasa yang akan datang,” imbuhnya.
CNI saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk mengolah lebih lanjut FeNi menjadi nickel matte dan nickel sulphate, serta mengolah lebih kanjut MHP menjadi nickel sulphate. “Selanjutnya nickel sulphate dari 2 jalur produksi tersebut akan diolah menjadi prekursor yang merupakan bahan baku utama baterai (material katoda dan anoda baterai),” urainya.
Seluruh aktivitas industri CNI Group, kata Derian, menerapkan prinsip dan kaidah environment, social and governance (ESG). CNI berkomitmen untuk mengupayakan kegiatan produksi yang hijau dengan jejak karbon serendah mungkin.
Bahkan CNI Group juga akan mengimplementasikan program dekarbonisasi dengan berpartisipasi dalam pasar karbon dengan melakukan perdagangan karbon (carbon trading).
(Baca juga:Bangun Terminal LNG, Industri Nikel CNI Group Siap Gunakan Energi Hijau)
“Kami berkomitmen penuh pada praktik berkelanjutan dan inovasi teknologi yang ramah lingkungan, mendukung net zero emission pada 2060 dan ikut ambil bagian dalam upaya mempercepat transisi energi hijau dan menghasilkan green product. Tentunya, CNI Group akan melakukan assessment terhadap jejak karbon untuk semua aktifitas, mulai dari aktifitas pertambangan sampai dengan pemurnian nikel dan kobalt,” paparnya.
Menurut Derian, sebagai perusahaan murni swasta nasional, upaya CNI Group dalam mewujudkan hilirasi nikel melalui pembangunan smelter sangat tidak mudah, karena membutuhkan pendanaan yang tidak kecil. Namun dengan dukungan pemerintah dan perbankan nasional termasuk BUMN, proyek smelter CNI Group akhirnya terwujud.
Menurut Derian, CNI mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan sindikasi bank nasional seperti Bank Mandiri, Bank BJB, dan Bank Sulselbar dalam memberikan pembiayaan untuk pembangunan smelter line 1 RKEF CNI Group. “Selain itu, peran PLN juga sangat penting dalam menjamin pasokan listrik bagi smelter kami baik untuk saat ini maupun dimasa yang akan datang,” imbuhnya.
(dar)
tulis komentar anda