Naik 15,5%, Laba Semen Indonesia Capai Rp2,36 Triliun di 2022
Senin, 13 Maret 2023 - 18:04 WIB
JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau Semen Indonesia Grup (SIG) mengantongi laba Rp2,36 triliun sepanjang 2022 lalu. Nilai itu tumbuh 15,54% dari laba bersih perseroan tahun 2021 yang sebesar Rp2,04 triliun.
Pendapatan perseroan tercatat turun tipis 0,88% menjadi Rp36,37 triliun dari sebelumnya sebesar Rp36,70 triliun. Berdasarkan segmen produknya, penjualan semen tercatat sebesar Rp30,73 triliun.
Selanjutnya, penjualan beton jadi dan siap pakai tercatat sebesar Rp1,84 triliun, produk terak tercatat sebesar Rp2,46 triliun, penjualan bahan bangunan non semen tercatat sebesar Rp576,98 miliar, penjualan kantong semen tercatat sebesar Rp115,03 miliar, segmen persewaan tanah mencatatkan pendapatan sebesar Rp50,74 miliar, serta pendapatan lainnya tercatat sebesar Rp583,40 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan SMGR tercatat sebesar Rp25,70 triliun, naik dari sebelumnya sebesar Rp24,97 triliun. Kemudian, beban penjualan tercatat sebesar Rp2,95 triliun, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp3,15 triliun.
Total nilai aset SMGR sepanjang tahun lalu naik 1,45% menjadi Rp82,96 triliun dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp81,76 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp33,27 triliun dan ekuitas sebesar Rp47,23 triliun.
Lebih lanjut, untuk menghadapi sejumlah tantangan yang akan dihadapi industri semen nasional tahun 2023 ini, perseroan menilai bahwa, optimalisasi fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi menjadi salah satu kunci mempertahankan bisnis.
Manajemen SMGR menyebut fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif merupakan kunci untuk memastikan kelancaran pasokan, serta kecepatan pengiriman bahan bangunan ke berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, optimalisasi fasilitas produksi dan jaringan distribusi juga berkontribusi pada efisiensi biaya logistik, untuk peningkatan profitabilitas.
Pasca integrasi dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) pada Desember 2022 lalu, kini SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, 7 pabrik penggilingan semen, 40 pelabuhan, serta didukung 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), dan 70.000 toko retail di Indonesia.
Perseroan juga memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen. Di mana, SIG mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut, yang menjadi salah satu aset terbesar perseroan.
Pendapatan perseroan tercatat turun tipis 0,88% menjadi Rp36,37 triliun dari sebelumnya sebesar Rp36,70 triliun. Berdasarkan segmen produknya, penjualan semen tercatat sebesar Rp30,73 triliun.
Selanjutnya, penjualan beton jadi dan siap pakai tercatat sebesar Rp1,84 triliun, produk terak tercatat sebesar Rp2,46 triliun, penjualan bahan bangunan non semen tercatat sebesar Rp576,98 miliar, penjualan kantong semen tercatat sebesar Rp115,03 miliar, segmen persewaan tanah mencatatkan pendapatan sebesar Rp50,74 miliar, serta pendapatan lainnya tercatat sebesar Rp583,40 miliar.
Baca Juga
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan SMGR tercatat sebesar Rp25,70 triliun, naik dari sebelumnya sebesar Rp24,97 triliun. Kemudian, beban penjualan tercatat sebesar Rp2,95 triliun, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp3,15 triliun.
Total nilai aset SMGR sepanjang tahun lalu naik 1,45% menjadi Rp82,96 triliun dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp81,76 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp33,27 triliun dan ekuitas sebesar Rp47,23 triliun.
Lebih lanjut, untuk menghadapi sejumlah tantangan yang akan dihadapi industri semen nasional tahun 2023 ini, perseroan menilai bahwa, optimalisasi fasilitas produksi dan penguatan jaringan distribusi menjadi salah satu kunci mempertahankan bisnis.
Manajemen SMGR menyebut fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif merupakan kunci untuk memastikan kelancaran pasokan, serta kecepatan pengiriman bahan bangunan ke berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, optimalisasi fasilitas produksi dan jaringan distribusi juga berkontribusi pada efisiensi biaya logistik, untuk peningkatan profitabilitas.
Pasca integrasi dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) pada Desember 2022 lalu, kini SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 31 lokasi, 7 pabrik penggilingan semen, 40 pelabuhan, serta didukung 460 distributor, baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), dan 70.000 toko retail di Indonesia.
Perseroan juga memiliki jaringan distribusi dan transportasi terluas di Indonesia untuk industri semen. Di mana, SIG mengelola lebih dari 1.200 jalur transportasi darat dan lebih dari 100 jalur transportasi laut, yang menjadi salah satu aset terbesar perseroan.
(nng)
tulis komentar anda