Bank di Amerika Sedang Terbatuk-batuk, Menko Airlangga: Tantangan Baru
Rabu, 15 Maret 2023 - 13:36 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank di Amerika Serikat (AS) yang bisa saja berdampak ke Indonesia.
Runtuhnya bank pendukung ekosistem perusahan-perusahaan rintisan teknologi atau startup tersebut menjadi sebuah tantangan baru.
"Tantangan baru yang beberapa hari lalu kita dengar di Amerika beberapa bank yang khusus menangani digital lagi ‘batuk’," ujarnya pada acara Maybank Indonesia Economic Outlook 2023 di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
"Ini menjadi tantangan juga tadi pagi saya berbicara dengan ambassador Katherine Tai dari USTR (United States Trade Representative) juga saya plank, jangan sampai kasus daripada Silicon Valley Bank dan Signature Bank ataupun yang lain itu membawa efek sentimen negatif ini," tandas Airlangga.
Untuk diketahui, kasus yang menimpa Silicon Valley Bank merupakan kegagalan terbesar Bank Amerika Serikat setelah krisis 2008. Pada tahun tersebut Washington Mutual Bank juga bangkrut.
"Mudah-mudahan skalanya tidak sebesar tahun 2008 kemarin. jadi ini juga menjadi alarm bagi kita bahwa yang ‘ajaib-ajaib’ ini akhirnya burst juga, juga salah satu akibat overpriced daripada atau over aset yang lebih tinggi daripada digital ada dua bank yaitu bagian memasilitasi kegiatan-kegiatan startup atau digital," bebernya.
Lebih lanjut, pemerintah melihat Indonesia dibandingkan dengan yang lain, potensi resesi hanya sekitar 3%. Artinya, ungkap Airlangga, berdasarkan berbagai data bahwa 97% resesi tidak mampir ke Indonesia.
"Oleh karena itu optimisme menjadi penting, demikian pula dari berbagai indeks, termasuk indeks keyakinan konsumen," terang dia.
Runtuhnya bank pendukung ekosistem perusahan-perusahaan rintisan teknologi atau startup tersebut menjadi sebuah tantangan baru.
"Tantangan baru yang beberapa hari lalu kita dengar di Amerika beberapa bank yang khusus menangani digital lagi ‘batuk’," ujarnya pada acara Maybank Indonesia Economic Outlook 2023 di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
"Ini menjadi tantangan juga tadi pagi saya berbicara dengan ambassador Katherine Tai dari USTR (United States Trade Representative) juga saya plank, jangan sampai kasus daripada Silicon Valley Bank dan Signature Bank ataupun yang lain itu membawa efek sentimen negatif ini," tandas Airlangga.
Untuk diketahui, kasus yang menimpa Silicon Valley Bank merupakan kegagalan terbesar Bank Amerika Serikat setelah krisis 2008. Pada tahun tersebut Washington Mutual Bank juga bangkrut.
"Mudah-mudahan skalanya tidak sebesar tahun 2008 kemarin. jadi ini juga menjadi alarm bagi kita bahwa yang ‘ajaib-ajaib’ ini akhirnya burst juga, juga salah satu akibat overpriced daripada atau over aset yang lebih tinggi daripada digital ada dua bank yaitu bagian memasilitasi kegiatan-kegiatan startup atau digital," bebernya.
Lebih lanjut, pemerintah melihat Indonesia dibandingkan dengan yang lain, potensi resesi hanya sekitar 3%. Artinya, ungkap Airlangga, berdasarkan berbagai data bahwa 97% resesi tidak mampir ke Indonesia.
"Oleh karena itu optimisme menjadi penting, demikian pula dari berbagai indeks, termasuk indeks keyakinan konsumen," terang dia.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda